KISARAN (Waspada): Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kab Asahan 2023 mencapai 73,59 poin, angka ini meningkat 0,41 poin (0,56 persen) dibandingkan tahun sebelumnya yang menduduki angka 73,18 poin.
Berdasarkan IPM 2023 yang dikeluarkan BPS Kab Asahan, menuliskan selama 2020–2023, IPM Asahan rata-rata meningkat sebesar 0,57 persen per tahun. Peningkatkan ini terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang, hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Pertumbuhan IPM 2023 mengalami percepatan dari tahun sebelumnya. Seluruh dimensi pembentuk IPM mengalami peningkatan, terutama standar hidup layak dan umur panjang.
Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2023 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 73,39 tahun, meningkat 0,32 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya. Sumber data umur harapan hidup saat lahir menggunakan hasil Long Form SP2020 (SP2020-LF). Pada dimensi pengetahuan, harapan lama sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 12,63 menjadi 12,64 tahun, sedangkan rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas juga meningkat 0,01 tahun, dari 8,82 tahun menjadi 8,83 tahun pada tahun 2023. Sumber data HLS dan RLS menggunakan hasil Susenas Maret.
Sedangkan Dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan) meningkat 280 ribu rupiah (2,43 persen) dibandingkan tahun sebelumnya. Sumber data pengeluaran riil per kapita per tahun menggunakan hasil Susenas Maret. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2020 hingga 2023, UHH Asahan meningkat sebesar 0,75 tahun atau rata-rata tumbuh sebesar 0,34 persen per tahun. Pada tahun 2020, UHH Asahan sebesar 72,64 tahun dan pada tahun 2023 mencapai 73,39 tahun. UHH tahun 2023 meningkat 0,32 tahun (0,44 persen) dibanding tahun sebelumnya, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020-2022 (0,30 persen per tahun).
Kemudian Dimensi Pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun ke atas dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2020 hingga 2023, HLS Asahan rata-rata meningkat 0,11 persen per tahun, sementara RLS meningkat 0,15 persen per tahun. HLS tahun 2023 meningkat 0,01 tahun (0,08 persen dibandingkan tahun 2022, menurun dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020-2022 (0,11 persen).
Dimensi Standar Hidup Layak atau dimensi ketiga yang mewakili pembangunan manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan dengan pengeluaran riil per kapita per tahun (atas dasar harga konstan 2012) yang disesuaikan. Pada tahun 2023, pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan masyarakat Asahan mencapai Rp11,80 juta per tahun. Capaian ini meningkat 280 ribu rupiah (2,43 persen) dibandingkan tahun sebelumnya, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020-2022 yang sebesar 1,61 persen per tahun.
Menanggapi peningkatan IPM Kab Asahan, Plt kadis Kominfo Kab Asahan Arbin Ariadi Tanjung, saat dihubungi Waspada, Rabu (10/7) menuturkan bahwa peningkatan IPM itu memang harus dilakukan dan itu sebagai tolak ukur dari pemerintahan dalam pembangunan masyarakat.
“IPM Asahan 2023 73,59 poin, dan alhamdulillah angka ini terus mengalami kenaikan, dan tentunya menggambarkan visi misi pembangunan di Asahan berjalan dengan baik,” jelas Tanjung.
Tanjung juga mengatakan, bahwa pembangunan di Asahan terus dilakukan dengan cara bertahap, tentunya dirinya tidak memungkiri bahwa masih banyak kekurangan dan itu akan diperbaiki secepat mungkin.
“Kita terus berupaya memperbaiki pembangunan di Asahan, agar Asahan sesuai dengan visi misi yaitu Asahan religius, sejahtera dan berkarakter,” jelas Tanjung. (a02/a19/a20)