Scroll Untuk Membaca

HeadlinesSumut

Ironis, BKSDA Baru Turun Setelah Jumlah Korban Serangan Monyet Terus Bertambah

Ironis, BKSDA Baru Turun Setelah Jumlah Korban Serangan Monyet Terus Bertambah
TEROR monyet liar yang sudah banyak menelan korban membuat resah warga P. Brandan. Waspada.id/Ist
Kecil Besar
14px

P. BRANDAN (Waspada.id): Sampai memasuki hari kedua, usaha perburuan yang dilakukan tim terpadu terhadap monyet liar yang kerab menyerang warga Kota P. Brandan, belum juga membuahkan hasil.

Perburuan dilakukan pemerintah kecamatan, bersama petugas BKSDA, Satpol PP, Polsek P. Brandan, Koramil/13 Pantai Babalan, personil Yonif-8 Marinir Tangkahanlagan, dan warga setempat, sejak kemarin.

Petugas BKSDA, Jumat (26/9), menurunkan kandang jebak, bahkan perangkat drone untuk memantau pergerakan hewan yang agresif ini. Namun sampai, Sabtu (27/9) siang, monyet liar ini belum dapat terdeteksi keberadaannya.

Salah satu SD Negeri yang biasanya tempat lalu lalang monyet dianjurkan untuk diliburkan. Hal ini untuk menjaga keamanan siswa dan juga memudahkan petugas melakukan pemantauan.

Hewan primata ini dalam beberapa waktu terakhir terus menyebar teror terhadap warga kota. Sejumlah warga di eks ‘kota minyak’ ini telah menjadi korban keganasan hewan berekor panjang dan bertaring tajam ini.

Menurut informasi, baru-baru ini, seorang anak Balita dan penjual stiker diserang monyet. Kedua korban menderita luka gigitan. Tak lama berselang, seorang remaja, M. Farel, 15, warga Jalan Thamrin kembali menjadi korban.

Peristiwa ini terjadi saat remaja tersebut berada di teras rumah salah seorang warga di Gang Amal, Kel. Brandan Barat, dan tiba-tiba seekor monyet menerkam korban dari arah belakang.

Akibatnya, korban menderita luka serius di bagian tengkuk. Warga yang menyaksikan kejadian ini panik begitu melihat korban terkapar dan banyak mengeluarkan darah. Warga pun segera mengevakuasi Farel ke RS Pertamina P. Brandan.

Beberapa warga menyatakan, peristiwa teror monyet sudah sangat meresahkan, namun yang mereka sesalkan, pihak Pemkab Langkat dan BKSDA terkesan lamban bertindak, padahal sudah banyak warga yang menjadi korban.

“Korban gigitan monyet yang terdata saja jumlahnya mencapai sembilan orang, belum lagi korban yang tak terdata,” ujar Didi seraya memohon agar BKSDA tetap bertahan sampai monyet ini benar-benar ketangkap.

Kapolsek P. Brandan, AKP Amrizal Hasibuan, SH, MH, dihubungi waspada.id, mengingatkan warga agar meningkatkan kewaspadaan dan jika keluar rumah jangan sendiri-sendiri, sebab monyet ini sangat ganas.

AKP Amrizal mengimbau masyarakat untuk mendukung operasi perburuan yang sedang dilaksanakan oleh BKSDA. “Jika melihat keberadaan monyet, maka segera laporkan ke petugas,” imbaunya. (id24)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE