DOLOKSANGGUL (Waspada): Isak tangis pecah iringi pemakaman Juliana Banjarnahor, 27, korban kebakaran lahan di Perladangan Dusun VI Albung, Desa Parsingguran II, Kec. Pollung, Kab. Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, Sabtu (19/7) kemarin.

Dengan cucuran air mata, suami korban, Haris Sarif, 28, bersama anak sematawayangnya terbata-bata mengiringi pemakaman korban ke tempat pemakaman umum (TPU) Pealangge. Pemakaman ibu muda satu anak itu juga diiringi para keluarga dan kerabat korban.
Dalam duka itu, tampak juga Camat Pollung Imron Banjarnahor, Anggota DPRD Humbahas Hartono Lumban Gaol, Kanit Binmas Polsek Pollung Aiptu Erwin Munte, Kepala Desa Parsingguran II Sabar Banjarnahor mengikuti prosesi pemakaman yang tidak jauh dari perkampungan Pealangge.
Haris Sarif kepada wartawan mengaku kehilangan atas kepergian istri tercinta yang menjadi korban keganasan api. Dengan rasa syok dan trauma, dia menjelaskan tragedi yang begitu cepat merenggut nyawa ibu dari anak tunggalnya itu.
“Kami hanya ingin membersihkan semak area perladangan yang sudah ditanami jagung. Karena dari semak tadi kerap muncul hama babi hutan yang merusak tanaman. Awalnya api kecil, namun angin tiba² bertiup kencang dan berputar sehingga api cepat merambat ke area lain. Dengan panik kami berusaha dan berpencar memadamkan api secara manual,” ujarnya.
Saat memutus api, lanjut Haris mereka berpencar dan terpisah namun usaha memadamkan api tetap sia-sia. “Setelah api menghabiskan semak belukar, saya memanggil istriku namun tidak ada sahutan. Kami cari di lokasi kebakaran, ternyata istri sudah menjadi korban dengan posisi telungkup diantara puing belukar,” terangnya didampingi pihak keluarga korban.

Atasnama pemerintah, Camat Pollung, Imron Banjarnahor menyampaikan ungkapan belasungkawa dan duka mendalam atas meninggalnya Juliana Banjarnahor, korban kebakaran lahan di area perladangan Dusun VI Albung. “Semoga keluarga yang ditinggal korban tetap tabah dan diberi penghiburan dari Tuhan YME,” ujarnya.
Melalui peristiwa itu, camat kembali menghimbau segenap masyarakat agar tidak melakukan pembakaran dalam pembukaan lahan, terlebih pada musim kemarau saat ini.
“Kami dari pemerintah selalu menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tidak membakar lahan. Imbauan tadi kami sampaikan melalui tempat ibadah dan perkumpulan-perkumpulan masyarakat. Atas peristiwa ini, kami kembali mengimbau hal yang sama. Hal ini demi kebaikan bersama dan kelestarian lingkungan,” pungkasnya. (cas/a08)