PANGKALANSUSU (Waspada): Masih dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT Elnusa Tbk memberi bantuan 40 ribu bibit bakau untuk melestarikan kawasan hutan mangrove di pesisir Desa Pulau Kampai, Kec. Pengakalansusu, Senin (6/6).
Bantuan bibit bakau (rhizophora) sebanyak puluhan ribu batang tersebut diserahkan oleh Humas PT Elnusa Tbk Subarkah kepada kelompok tani mangrove. Usai penyerahan bibit masyarakat langsung dilakukan aksi penanaman.
Subarkah kepada Waspada seusai kegiatan penanaman mengatakan, bantuan ini sebagai wujud kepedulian pihak perusahaan terhadap kelestarian lingkungan, khususnya kawasan hutan mangrove di daerah pesisir di Desa Pulau Kampai.
Dia menyatakan, mangrove memiliki fungsi penting dalam mempertahan ekosistem lingkungan dan pohon bakau ini memiliki makna penting sebagai benteng alami menjaga kawasan pesisir dari abrasi pantai, ancaman tsunami dan global warming.
“Upaya menjaga lingkungan harus menjadi atensi dan kerjasama semua pihak agar kelestarian ekosistem mangrove dapat tetap terpelihara,” ujar Subarkah seraya berharap, semoga semakin banyak perusahaan atau badan yang melakukan program bantuan yang berbasis konservasi seperti ini.
Salah seorang aktivisi lingkungan di Langkat, Azhar Kasim yang turut ambil bagian dalam aksi penanaman mangrove memberikan apresiasinya kepada manajemen PT Elnusa yang telah memberikan kontribusi nyata untuk menyelamatkan ekosistem pesisir.
Dia sangat berharap, untuk kedepannya pihak perusahaan tetap konsisten memberikan kontribusinya kepada masyarakat, terutama dalam upaya menjaga lingkungan secara sustainablity atau bekelanjutan demi untuk menghidupkan keanekaragaman hayati.
Sejumlah masyarakat pesisir di Desa Pulau Kampai menyambut positif atas perhatian yang diberikan pihak perusahaan untuk melestarikan kawasan hutan mangrove. “Ini tentu membawa manfaat jangka panjang bagi kami,” ujar warga.
Hutan mangrove memiliki arti penting bagi warga pesisir, khususnya para nelayan, karena kebaradaan hutan ini, selain memiliki fungsi ekologis, juga sebagai tempat pemijahan biota laut, seperti udang, ikan, kepiting, dan lainnya.
Kerusakan hutan mangrove berpotensi dapat mengancam kelangsungan hidup komunitas nelayan. Karena itu, upaya dari berbagai pihak untuk melestarikan hutan bakau perlu suport atau dukungan luas dari berbagai pihak. (a10)