TAPSEL (Waspada): Jalan dengan panjang sekitar 10 kilometer menghubungkan Mosa Jae dengan Mosa Palang di Desa Gunung Baringin, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, sudah kupak-kapik.
Ribuan jiwa yang bermukim dan yang bertani di kawasan itu sangat menderita dibuatnya. Mereka memohon perhatian perbaikan jalan kepada Pemkab Tapsel.

“Setiap hari kami melintas. Tantangan akan semakin berat di saat musim hujan. Tolong kami bapak-bapak pemerintahan,” kata Saipul dan Aswin, warga dan petani, Kamis (12/1/2023).
Dijelaskan mereka, kondisi jalan yang kupak-kapik ini sangat berdampak buruk terhadap kondisi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Anak-anak sulit ke sekolah, hasil bumi susah diangkut. Pakaian berlumpur setiap belanja ke pasar, kunjungan silaturahmi warga antar dusun dan desa jadi terhalang.
Beberapa tahun ke belakang, kondisi jalan tidak seperti ini. Tetapi akibat kurangnya perhatian pembangunan dan perawatan sekitar dua tahun ini, ditambah pembatasan tonase kendaraan yang tidak pernah diperhatikan , membuat jalan rusak parah dan hancur.
“Jalan kupak-kapik karena dilintasi truk pengakut kayu dan sawit yang melebihi tonase. Ini jalan kabupaten, tapi sering dilintasi kendaraan bertonase di atas delapan ton,” sebut Saipul.

Sama halnya disampaikan Aswin. Sebelumnya, meski belum diaspal secara keseluruhan, jalan ini tidak sejelek sekarang, tetapi hancur sejak satu tahun terakhir. Perbaikan maupun pengawasan tonase sama sekali tidak ada.
Kepada Pemkab Tapsel, warga sangat berharap adanya perhatian pembangunan jalan yang kupak-kapik itu. Karena bagaimanapun, rakyat yang bermukim dan berusaha di wilayah itu adalah penduduk Tapsel.
“Kami baca berita media. Katanya di tahun 2022 kemarin ada uang rakyat di Pemkab Tapsel yang tersisa atau menganggur sekitar Rp300 miliar. Tolong kami, pakailah uang itu untuk membangun jalan kupak-kapik ini,” pinta Aswin dan Saipul. (a05)