PANYABUNGAN (Waspada): Pengguna jalan melalui jalan nasional Sihepeng-Panyabungan, Kab. Mandailing Natal, diwanti-wanti agar waspada, karena kalau tidak berhati-hati, bisa-bisa taruhannya malah nyawa. Warga resah.
“Kondisi jalan ini sungguh berbahaya, mengancam nyawa. Jalan mulus di jalur cepat ini, sejumlah pengguna jalan gelagapan begitu sampai Sihepeng Raya, Kec. Siabu, karena menjumpai jalan rusak. Berlubang-lubang,” ujar Halimah Pulungan dijumpai waspada.id di sekitar lokasi jalan rusak, Minggu (20/11).
Dijelaskannya, kondisi jalan rusak mengancam keselamatan malah dibiarkan berbulan-bulan. Sudah berkali-kali pengguna jalan terkapar di jalan dan terpelanting di pinggir jalan. “Kok, tega benar mereka membiarkan penderitaan kami,” ujar Halimah.
Iskandar Hasibuan, menjelaskan, kondisi jalan rusak Panyabungan-Sihepeng, benar-benar sangat meresahkan, lebih-lebih saat musim penghujan.
“Kita ingatkan, agar warga ekstrahati-hati. Pengguna jalan di jalan mulus menggunakan kendaraan berkecepatan tinggi, malah sering tak terlihat jalan rusak saat hujan lebat, ketika memasuki Sihepeng. Makanya kita ingatkan agar warga senantiasa berhati-hati,” ujar Pimpinan Umum/Pimpinan Redaksi Malintang Pos Grup.
Calon anggota DPRD Sumut ini mengaku tidak habis pikir, kenapa jalan rusak mengalokasikan uang rakyat dari APBN dalam jumlah besar, hanya menyisakan keresahan masyarakat. “Ini nggak benar ini,” tegasnya.
Karena instansi terkait tak kunjung bertindak, masyarakat berpartisipasi mengecor lobang besar di badan jalan nasional Sihepeng, Kec. Siabu.
“Iya, masyarakat bergerak karena tak bisa melihat kondisi jalan rusak ini terus-terusan. Terus terang, saya tak tahu kenapa kondisi ini dibiarkan. Padahal, kabarnya anggaran pemeliharaan jalan ini tidak sedikit, bahkan dikatakan miliaran rupiah,” ujar tokoh masyarakat Siabu, Gongmatua Hasibuan.
Secara terpisah, tokoh pemuda Madina Efriwan Nasution, ST, kepada wartawan di Pasar Panyabungan, menyarankan pihak Kejaksaan Negeri Madina atau Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, segera memanggil Kepala Balai JJ Nasional dan pihak Dinas PUPR Sumut.
Dikatakannya, rehailitasi jalan nasional mulai batas Tapsel-Madina-Jembatan Merah-Ranjo Batu, perlu diteliti ulang apakah pekerjaannya sesuai prosedur atau tidak.
Kondisi Madina Memalukan
Asisten I Pemkab Madina Syahnan Pasaribu, mengungkapkab, kondisi jalan di sejumlah kawasan Madina sangat kontras dengan kondisi Sumatera Barat yang umumnya mulus.
“Kita tahu persis, begitu melewati Sumatera Barat memasuki Madina. Kita tahu sudah memasuki Madina, bergoyang. Terus terang, kita malu,” kata Syahnan berbicara di luar teks mewakili Bupati Madina, beberapa waktu lalu.
Persoalannya, lanjut Syahnan, ini karena keterbatasan anggaran. “Jalan kabupaten di Madina 1.800 km, yang diperbaiki sekira 50 persen yang sebagian sudah rusak.
Untuk percepatan penanganan peningkatan kualitas jalan di Madina, lanjut Syahnan, kita butuh uluran tangan Pemprov Sumut, sehingga persoalan ketimpangan pembangunan khususnya jalur transportasi darat antara pantai timur Sumut dan pantai barat, tidak makin melebar.
“Selanjutnya, pembangunan dan penanganan infrastruktur jalan antara Kab. Madina sebagai daerah perbatasan Sumut dengan Sumbar berjalan beriringan,” ujar Syahnan Pasaribu. (irh)
Teks foto:
Waspada.id/Irham Hagabean Nasution
Jalan nasional Sihepeng-Panyabungan, Kab. Madina, dibiarkan rusak. Sudah banyak terkapar di jalan rusak. Warga diminta waspada.