Scroll Untuk Membaca

HeadlinesSumut

Jalan Tabuyung Rusak Parah, Warga Mengadu Ke Bupati

Jalan rusak parah di Desa Tabuyung, Kec. Muara Batang Gadis, Kab. Madina. Waspada.id/Irham Hagabean Nasution
Jalan rusak parah di Desa Tabuyung, Kec. Muara Batang Gadis, Kab. Madina. Waspada.id/Irham Hagabean Nasution
Kecil Besar
14px

MADINA (Waspada): Warga berharap, Bupati Mandailing Natal HM Jafar Sukhairi Nasution memberi perhatian ekstra, karena jalan rusak parah di Tabuyung, Kec. Muara Batanggadis, membuat masyarakat sangat menderita.

Jalan Tabuyung Rusak Parah, Warga Mengadu Ke Bupati
Aktivis lingkungan, pekerja kemanusiaan dan pekerja sosial Dewi Budiati Teruna Jasa
berdialog dengan Muslim Batubara, orang pertama bermukim di Dusun Km 16. Waspada.id/Irham Hagabean Nasution

“Tolong Pak Bupati, kami mengharapkan bantuan, Pak. Jarak dari Dusun Km 16 Desa Tabuyung ke pusat pemerintahan desa berjarak 16 km. Sudah sering terjadi, anak baru melahirkan meninggal di jalan rusak,” ujar tokoh pemuda setempat Samtoni Lubis dijumpai di lokasi jalan rusak Tabuyung, Minggu (12/3).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Jalan Tabuyung Rusak Parah, Warga Mengadu Ke Bupati

IKLAN

Pantauan waspada.id, mulai dari pusat pemerintahan menuju Dusun Km 16 Desa Tabuyung — berjarak sekira 16 km — terlihat jalan tanah, sebagian di antaranya rusak parah. Kondisi jalan ini sudah berlangsung lama.

“Kami sudah berkali-kali berupaya memperbaiki jalan rusak ini dengan upaya swadaya. Tolonglah kami, Pak Bupati,” ujar tokoh pemuda akrab disapa Toni.

Tokoh masyarakat Musholli Rangkuti mengungkapkan, fasilitas umum di dusun ini memiliki SD negeri, masjid. Tapi samasekali tak memiliki fasilitas kesehatan. Anaknya melanjutkan pendidikan setamat SD harus bergerak ke pusat pemerintahan.

Minta Dimekarkan

Sedangkan tokoh masyarakat lainnya, Muslim Batubara, menceritakan penderitaan masyarakat di Dusun Kilometer 16 yang sama sekali tidak memiliki fasilitas kesehatan.

“Ya Allah, untuk ke pusat pemerintahan desa, warga harus mengeluarkan biaya transportasi Rp120 ribu satu kali menggunakan ojek. Butuh satu jam lebih untuk sampai ke pusat pemerintahan desa melewati jalan rusak,” ujar Muslim Batubara, orang pertama bermukim di dusun ini pada 2000.

Dijekaskannya, dari ratusan KK warga dusun umumnya petani ini, hanya menerima 7 KK. Sedangkan BPJS, sama sekali belum memiliki pelayanan kesehatan.

Muslim menceritakan, masyarakat sudah berkali-kali menginginkan agar Dusun Kilometer 16 dimekarkan agar memperpendek jarak ke pusat pemerintahan desa, tapi upaya ini belum berhasil.

Masyarakat sangat berkeinginan agar dusun dimekarkan menjadi desa, antara lain dengan mewakafkan sekira 4 hektare untuk sarana kantor pemerintahan desa dan fasilitas umum lainnya menunjang sektor pendidikan dan kesehatan.

Jalan Tabuyung Rusak Parah, Warga Mengadu Ke Bupati

Keinginan ini disampaikan kepada aktivis lingkungan, pekerja kemanusiaan dan pekerja sosial Dewi Budiati Teruna Jasa Said. Gayung bersambut, Dewi turun ke lokasi melihat kondisi sesungguhnya di lapangan.

“Saya sudah mendengar aspirasi masyarakat. Saya juga sudah melihat kondisi sebenarnya di lapangan. Aspirasi ini kita sampaikan kepada wakil rakyat di DPRD Madina, untuk seterusnya disampaikan kepada Bupati Madina,” ujar aktivis lingkungan, pekerja kemanusiaan dan pekerja sosisl Dewi Budiati.

Ketua Umum Gerakan Untuk Negeri Ir Gunawan Sembiring mengungkapkan, dengan potensi Dusun Km 16 dan masyarakatnya, sangat yakin bisa lebih diberdayakan. “Intinya, kita harus bersatu, kita harus kompak,” ujar Gunawan. (irh)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE