PALAS (Waspada): Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melalui UPTD Gunung Tua dan Pemerintah Kabupaten Padanglawas (Palas) dinilai telah mengabaikan kondisi Jalinsum KH Dewantara Sibuhuan yang telah lama menjadi langganan banjir saat hujan turun.
Pantauan Waspada, Rabu (9/10) sekitar pukul 15:30 Wib, usai diguyur hujan badan Jalinsum tersebut berubah menjadi seperti aliran sungai yang sangat mengganggu pengguna jalan khususnya para pelajar yang hendak pulang sekolah.
“Kondisi di ibu kota Sibuhuan ini sudah berlangsung lama, 10 tahun kurasa sudah lebih. Tapi pemerintah seolah tutup mata dan membiarkannya begitu saja,” ucap salah seorang Parbetor, Fadli, 40.
Ia mengaku malu dan sangat terganggu atas realita Jalinsum tersebut. Selain mengundang kemacetan juga bisa menjadi pemicu perkelahian antara sesama pengguna jalan.
Katanya, pernah hampir terjadi perkelahian antara pengguna jalan di lokasi itu. Di mana, pengendara sepeda motor yang tidak terima pakaiannya basah tersiram saat papasan dengan mobil.
“Lebih prihatinnya melihat pejalan kaki utamanya anak-anak sekolah yang terpaksa membuka sepatu saat melintas,’” ucapnya.
Safar, 36, warga setempat menambahkan, kondisi Jalinsum KH Dewantara Sibuhuan yang banjir saat diguyur hujan itu diperparah datangnya kiriman air hujan dari Jl. Pejuang 45 Sibuhuan yang sama-sama tidak memiliki draniase yang baik.
Ia menuturkan, banjir tersebut disebabkan karena tidak ada saluran air yang baik, sehingga saat hujan turun, air tumpah ke badan jalan dan di lokasi tersebut seolah menjadi danau akibat genangan air dan menjadi nyamuk bersarang.
“Kita berharap pemerintah memperhatikan kondisi ini dengan segera membuat atau memperbaiki draniase di kedua jalan itu. Sudah terlalu lama kondisi ini berlalu dan kita jelas sangat kecewa,” ucapnya.
KUPTD Gunung Tua, Rasuli Siregar, sebelumnya menanggapi kondisi Jalinsum KH Dewantara Sibuhuan menjadi langganan banjir, mengatakan pihaknya akan segera terjun ke lokasi untuk mencari solusi. Namun, hingga kini belum terlihat juga adanya upaya perbaikan maupun pembangunan saluran drainase tersebut.
Sementara Kepala Dinas PU Palas, Amirhan Siregar tetap bungkam, sama sekali tidak memberikan keterangan apapun saat dimintai melalui pesan singkat WhatsApp, terkait solusi dari persoalan banjir di Jl Pejuang 45 Sibuhuan. (cms)