Scroll Untuk Membaca

Sumut

Jamaah Sumut Berharap Penerbangan Umrah Lewat KNIA Dibuka Kembali

Kecil Besar
14px


DELISERDANG (Waspada):
Jamaah umrah asal Sumatera Utara (Sumut) mengharapkan pada pemerintah supaya kembali membuka layanan langsung penerbangan umrah lewat Kualanamu Internasional Airport (KNIA) ke Madinah, Arab Saudi.


“Kita harapkan pada pemerintah serta instansi terkait untuk membuka kembali layanan penerbangan umrah lewat Bandara Kualanamu. Sebab dengan dibukanya layanan umrah akan memudahkan dan ongkosnya juga relatif murah dibanding pada saat ini via Jakarta,” kata Direktur PT Alghifari Haramain, Syamsul Idris Harahap didampingi
Komisaris H Akhirmansyah Lubis serta Manager Operasional Irfandi saat memberangkatkan puluhan jamaah umrah di Bandara Kualanamu, Rabu (23/3).


Kata dia, dibukanya penerbangan via KNIA pertama, karena sebelumnya sudah ada, namum karena pandemi Covid-19 ditutup kembali. Kedua, sangat memudahkan, dan ongkos relatif murah.”Dari kemarin penerbangan langsung, saat ini mesti ke Jakarta. di situ saja sudah ada biaya tambahan, “sebutnya.
Oleh karenanya, itu yang kita harapkan dipangkas supaya memudahkan masyarakat untuk melaksanakan umrah, karena ini adalah impian setiap muslim.
Disoal ongkos umrah saat ini sekitar Rp 30 juta per orang,itu karena ada biaya tambahan sehingga mahal.
Lebih lanjut dikatakan, keberangkatam umrah dari Alghifari Haramain, selama pandemi sudah tiga kali, total keseluruhannya sekitar 50 orang.
“Keberangkatan hari ini adalah kloter ketiga. Di mana pada 20 Februari 2022 juga sudah memberangkatkan kloter pertama, dan tanggal 14 Maret 2022 kloter kedua,”terangnya.


Insya Allah pemberangkatan dari Alghifari Haramain,akan terus dilakukan, termasuk jadwal berikutnya pada 1 April 2022 mendatang kloter keempat dan 11 April 2022 kloter kelima.” Sedangkan skedul kita untuk kloter keenam di 11 Mei 2022,” jelasnya.
Dia menbahkan untuk kondisi jamaah umrah di Madinah pihak Arab Saudi sudah menerapkan new normal.Pun demikian kita tetap menerapkan pada jamaah menjaga protokol kesehatan (Prokes) sehingga tidak ada kendala yang terjadi nanti karena kelalaian dari jamaah kita, sehingga pihak Arab Saudi membuat peraturan baru membuat jamaah Indonesia ngak bisa datang lagi ke sana.
Karantina bagi jamaah boleh dibilang tidak ada lagi, seperti sebelumnya adapun dibuat hanya menerapkan prokes.

Tetapi untuk menuju ke tempat-tempat tertentu,misalnya ke raudha pihak Saudi saya lihat sudah buat jalurnya. Jadi memudahkan jamaah dan mengatur jarak antar jamaah supaya jangan terlalu dekat, cetusnya.
H Akhirmansyah Lubis selaku Komisaris menambahkan untuk perjalanan umrah pihaknya menerapkan 12 hari. Ke Jakarta dulu baru ke Madinah.
“Kita berharap perjalanan ibadah ini dimudahkan dan kembali dengan aman dan selamat,” harapnya.(a13/B)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE