Scroll Untuk Membaca

Sumut

Jaringan Tanggul Air Belum Diperbaiki Ribuan Hektar Sawah Di Angkola Muaratais Dan Batang Angkola Belum Tergarap

Kecil Besar
14px

TAPSEL (Waspada) : Jaringan Tanggul Daerah Irigasi Paya Sordang yang terputus akibat bencana alam pada Maret lalu dan hingga kini belum diperbaiki akibatkan 2.300 hektar sawah di Kecamatan Angkola Muaratais dan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan tidak bisa digarap.

Informasi yang dihimpun, Senin (31/5), menyebutkan sejak jaringan yang dibangun pemerintah untuk mengairi areal persawahan tersebut rusak atau terputus, para petani sawah di dua kecamatan tersebut terpaksa menunda musim tanam, meskipun sebagian di antaranya sudah sempat menabur benih samai.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Jaringan Tanggul Air Belum Diperbaiki Ribuan Hektar Sawah Di Angkola Muaratais Dan Batang Angkola Belum Tergarap

IKLAN

Adapun areal persawahan yang terimbas akibat kerusakan jaringan air tersebut yayakn areal persawahan Desa Muaratais III, Desa Tahalak Ujung Gading, Desa Sidadi 1, Desa Sidadi 2, Desa Janji Manaon, Desa Sitampa Simatoras, Kelurahan Sigalangan, Desa Pasar Lama dan Kelurahan Pintu padang.

Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Pasar Lama, Kecamatan Batang Angkola Agustina Nainggolan menyebutkan sedikitnya 85 hektar sawah yang digarap warga desanya kini mengalami kekeringan padahal 10 hektar di antara areal persawahan di Desa Pasar Lama tersebut sudah sempat menabur samai dan karena kerusakan jaringan tersebut mengakibatkan gagal tanam.

Sedangkan kondisi jaringan tersiar Daerah Irigasi Paya Sordang yang terputus di Desa Muaratais III, Kecamatan Angkola Muaratais saat di tinjau Waspada terlihat rusak parah, dinding dan lantai saluran air ambruk.

Jaringan Tanggul Air Belum Diperbaiki Ribuan Hektar Sawah Di Angkola Muaratais Dan Batang Angkola Belum Tergarap
Titik kerusakan Jaringan Air Daerah Irigasi Paya Sordang di Desa Muaratais III, Kecamatan Angkola Muaratais, Tapanuli Selatan.(Waspada/Syarif Ali Usman)

Posisi kerusakan jaringan air berada di atas sungai kecil atau parit air yang mengalir dan lantai serta dinding jaringan yang terputus persis di bibir sambungan jaringan yang dibangun untuk menyeberangkan aliran air.

Sedangkan tanah yang berada di bawah kerusakan jaringan terlihat seperti terkikis aliran air sehingga tanah yang tersisa tidak dapat menahan lantai dan dinding jaringan air dan hal itu dimungkinkan menjadi penyebab robohnya jaringan air.

Sejumlah warga yang dijumpai disekitar lokasi menyebutkan, kerusakan jaringan air itu terjadi pada saat persiapan musim tanam bulan Maret lalu atau tepatnya menjelang bulan puasa lalu, sebagian di antara para petani sawah sudah menabur benih padi dan sebagian lagi sedang mempersiapkan lahan persamaian. Namun akibat kerusakan itu mereka terpaksa menunda musim tanam.

Kata mereka, kerusakan jaringan air itu akibat adanya air yang meluber dari dinding jaringan, air yang meluber tersebut menyebabkan abrasi dan tanah yang tersisa untuk menahan pondasi bangunan jaringan tidak mampu menahan beban.

Kata mereka aliran air di jaringan tersebut harus penuh, karena bila aliran air tidak memenuhi jaringan, aliran air tidak sampai ke areal persawahan di Kelurahan Sigalangan dan Pintu Pintu Padang dan sekitarnya.

Kepala Pengamat Bendung Paya Sordang Daerah Irigasi Paya Sordang Abdul Haris Harahap yang berkantor di Sekitar Bendungan Paya Sordang, Desa Huta Lombang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara menyebutkan kerusakan jaringan jaringan air yang berada di Desa Mauratais III itu, disebabkan bencana alam yang terjadi pada Maret lalu.

Katanya pihak Sumber Daya Air (SDA) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra Utara telah meninjau kerusakan jaringan air tersebut. Sesuai hasil yang telah dirapatkan diputuskan Bulan Juni mendatang akan diadakan perbaikan sehingga jaringan air tersebut dapat berfungsi kembali.(a31)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE