MADINA (Waspada): Dalam beberapa hari terakhir, warga sejumlah desa di Kec. Tambangan, Kab. Mandailing Natal, resah.
Jejak diduga harimau sumatera tersebar di beberapa perkebunan milik warga. Dua warga hilang. Na’udzubillah.
Informasi dihimpun waspada.id dan beritasore.co.id, Minggu (10/12), warga resah tidak berani beraktifitas, yang justru banyak petani di perkebunan karet.
“Saat ini, petani resah dan waswas. Banyak warga tidak berani ke kebun karet terlalu pagi,” ujar Nasir, salahseorang warga Tambangan.
Bahkan, ada warga samasekali tidak berani beraktifitas, sebagian lainnya berangkat ke kebun karet agak siang. Padahal, mangguris (menderes) biasanya pagi-pagi seusai shalat subuh.
“Warga waswas, karena jejak menunjukkan, diduga harimau sumatera dikhawatirkan keluar dari hutan dan masuk ke perkebunan warga,” kata Nasir.
Masyarakat berharap, pemerintah segera bertindak sebelum ada petani atau warga menjadi korban. Sekarang ini, dua warga hilang entah di mana, entah karena apa.
Camat Tambangan Muslih, S.Sos menuturkan, jejak diduga harimau sumatera pertama ditemukan di Desa Pastapjulu 2 September 2022, di Desa Tambangantonga 27 November 2022.
Kemudian, di Desa Panjaringan 7 Desember 2022 dan di Desa Raoraolombang 8 Desember dan di Desa Hutatonga 9 Desember 2022.
“Secara langsung, wujud harimau belum pernah ketemu dengan warga, hanya saja di Desa Pastap, warga menemukan bangkai babi hutan diduga sisa santapan harimau,” sebutnya.
Ketika ditanya, apakah ada kaitan warga hilang dengan ditemukannya jejak harimau di beberapa desa di Kec. Tambangan belakangan ini?
“Pihak kecamatan belum bisa memastikan, apakah keduanya masih hidup atau tidak. Namun, yang pasti, belum ada petunjuk hingga hari ini,” jelasnya.
Dengan adanya temuan jejak harimau meresahkan warga sekitar, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Tambangan menggelar doa bersama di masjid desa masing-masing.
“Doa dan zikir bersama sudah dilakukan warga desa sebagai upaya masyarakat untuk dapat terhindar dari marabahaya mengancam,” ujar camat.
Pihak Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara sempat turun ke lokasi belum menentukan langkah, apakah memasang kamera pengintai atau perangkap, masih menunggu laporan perkembangan.
“Setelah ada laporan pasti penemuan dan aktifitas kemunculan meningkat, baru dipasang kamera pengintai,” kata camat. (irh)

Teks foto
Waspada.id/dok
Pihak TNGP, BBKSD Sumut dan personel Polsek Kotanopan mencermati penampakan jejak kaki harimau sumatera di Desa Tambangantonga 27 November 2022.
Teks foto
Waspada.id/dok
Jejak kaki harimau sumatera di areal persawahan Desa Panjaringan, 7 Desember 2022.
Teks foto
Waspada.id/dok
Tim TNGP dan BBKSD Sumut memantau jejak harimau sumatera di perkebunaan rakyat Desa Hutatonga, 9 Desember 2022.
Teks foto
Waspada.id/dok
Dua ibu dari tim TNGP dan BBKSD Sumut memperhatikan jejak harimau sumatera di Desa Pastapjulu, 2 September 2022.