PADANGLAWAS (Waspada); Setiap kali menjelang musim tanam, para petani di daerah Kabupaten Padanglawas (Palas) selalu mengeluh, pupuk bersubsidi seringkali sulit didapatkan.
Menurut sejumlah petani kepada Waspada.id, Selasa (27/5), di tengah upaya pemerintah mendorong petani meningkatkan produksi pangan, di sisi lain pemerintah kurang serius membantu petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi.
Seperti kata salah satu petani di wilayah Kecamatan Lubukbarumun, M. Soleh Siregar, bahwa para petani seringkali mengalami kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.
Kondisi sekarang sudah memasuki masa persiapan musim tanam, di mana beberapa minggu ke depan pupuk sudah mulai dibutuhkan. Tetapi ketika pupuk dibutuhkan, sangat sulit didapatkan, bahkan ketika ada ditemukan, harganya tidak sesuai standar yang diharapkan.
Plt Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan, GT. Hamonangan Daulay, S.Sos, M.Si saat dihubungi mengatakan bahwa pemerintah sangat serius dalam peningkatan produksi dan ketahanan pangan.
Tetapi kata GT. Hamonangan Daulay, upaya pemerintah terus dilakukan untuk perbaikan bahkan Bupati Palas, Putra Mahkota Hasibuan juga telah membuat edaran nomor: 500.6/1583/2025, tanggal 5 Mei 2025 tentang Pengawasan dan Penyerapan Harga Gabah Kering Panen (GKP) serta Harga Eceran Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.
Pada poin 5 dalam edaran Bupati Palas itu dikatakan bahwa harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi sektor pertanian tahun anggaran 2025, untuk pupuk urea Rp2.250/kg, NPK, Rp2.300/kg dan pupuk organik Rp800/kg.
Hanomangan menambahkan bahwa keseriusan pemerintah membantu masyarakat terutama petani, salah satunya dengan mempercepat pembentukan Koperasi Desa Merah Putih yang akan menjadi mitra pemerintah dalam penyaluran pupuk bersubsidi. (a30)