Scroll Untuk Membaca

Sumut

Jelang Ramadan 1444 H, Warga Padati TPU

Jelang Ramadan 1444 H, Warga Padati TPU
MASYARAKAT dari berbagai daerah datang silih berganti dan memadati TPU Jl.Tembakau Deli Desa Tanjungsari Kecamatan Batangkuis untuk melakukan ziarah menjelang bulan suci ramadhan 1444 H, Minggu (19/3) sore.- (Waspada/Khairul K Siregar)
Kecil Besar
14px

BATANGKUIS (Waspada): Beberapa hari menjelang Ramadan 1444 H, sejumlah warga memadati sejumlah lokasi pemakaman umum untuk berziarah. Jumlah peziarah tahun ini mengalami peningkatan dibanding Ramadhan sebelumnya.

Pantauan Waspada di beberapa TPU seperti di TPU Jl.Tembakau Deli Desa Tanjungsari Batangkuis, Minggu (19/3) hingga pukul 18.00 WIB masih ada warga yang berziarah ke TPU tersebut.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Jelang Ramadan 1444 H, Warga Padati TPU

IKLAN

Ratusan warga datang silih berganti dari berbagai daerah mengunjungi Tempat Pemakaman Umum (TPU) untuk mendoakan sanak keluarga serta kerabat yang sudah meninggal dunia. Ziarah ini sengaja dilakukan masyarakat menjelang datangnya bulan suci Ramadan.

Selain sudah menjadi tradisi, ziarah dianggap sebagai cara untuk melepas rindu terhadap orang yang telah lama meninggalkan mereka. Selain berdoa, peziarah juga melakukan tabur bunga serta membersihkan area pemakaman.

Tradisi tahunan yang dilakukan oleh umat Islam ini, diisi untuk mendoakan sanak keluarga sekaligus membersihkan dan menaburi bunga di pusaran makam.

Sementara itu, Suyono, 52, salah seorang Petugas Tanah Wakaf Desa Batangkuis Pekan mengatakan, tahun ini para peziarah terlihat ramai dibanding tahun sebelumnya, tetapi kepadatan belum terjadi. “Kita maklum kalau hari Minggu ini TPU ramai karena merupakan Minggu terakhir menjelang bulan suci ramadhan. Tetapi TPU akan menjadi lebih ramai sehari atau dua hari jelang Ramadan 1444 H,” jelas Suyono.

Dikatakannya, tradisi ziarah kubur menjelang bulan suci Ramadan 144 H, biasanya lebih ramai pada hari ketiga atau kedua jelang Ramadan.

“Peziarah tahun ini sepertinya agak ramai di banding tahun sebelumnya karena ada yang selama ini berada di perantauan tahun ini berkesempatan untuk pulang kampung halamannya sekaligus untuk berziarah dan berhari Raya,” ucap Suyono.

Sama seperti tahun sebelumnya, tradisi ziarah tahunan ini juga dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar mencari rezeki dengan cara menjual bunga untuk meraup keuntungan.

“Alhamdulillah syukur kepada Allah SWT ternyata masih ada orang yang merasa kasihan kepada kami yang menjual bunga di sekitaran TPU ini,” kata Hayati. (a14/a01)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE