Scroll Untuk Membaca

Sumut

Kadis Kesehatan Sumut Tegaskan Peran Strategis Layanan Desa Jadi Prioritas

Kadis Kesehatan Sumut Tegaskan Peran Strategis Layanan Desa Jadi Prioritas
Kadis Kesehatan Sumut Faisal Hasrimi meninjau Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Teluk Pulai Dalam, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Rabu (24/9). Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

# Dampingi Gubernur Tinjau Poskesdes Teluk Pulai Dalam

LABURA (Waspada.id): Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution didampingi Kadis Kesehatan Sumut Faisal Hasrimi meninjau Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Teluk Pulai Dalam, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Rabu (24/9). Kunjungan ini menjadi wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap penguatan pelayanan kesehatan dasar masyarakat desa.

Dalam kesempatan itu, Bobby menegaskan bahwa kesehatan merupakan hak semua orang, tanpa terkecuali. Poskesdes, menurutnya, adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di pedesaan yang harus diperkuat fasilitas, sarana, hingga tenaga medisnya.

“Pelayanan kesehatan itu hak semua orang. Poskesdes adalah garda terdepan. Pemerintah hadir agar masyarakat desa tidak perlu jauh ke kota untuk mendapat layanan yang layak,” ujar Gubernur.

Sejumlah kebutuhan pun langsung menjadi perhatian, mulai dari penyediaan air bersih lewat sumur bor, perbaikan sanitasi, renovasi ruang layanan, penguatan layanan kesehatan ibu dan anak (KIA), hingga penambahan alat pemeriksaan dasar.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Faisal Hasrimy, menjelaskan secara rinci tiga poin penting terkait peran Poskesdes.

Pertama, soal program nasional dan UHC. Faisal menegaskan bahwa Universal Health Coverage (UHC) di Sumut melayani masyarakat di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) yang bekerja sama dengan BPJS. Sementara itu, Poskesdes merupakan bagian dari Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dan tidak termasuk kategori FKTP.

“Karena itu, pasien yang berobat ke Poskesdes diarahkan ke Puskesmas Pembantu atau Puskesmas terdekat agar tetap bisa terlayani dalam sistem JKN dan tidak terhambat mengakses layanan,” jelasnya.

Kedua, terkait tenaga medis. Faisal mengatakan, sesuai juknis, tenaga kesehatan di Poskesdes minimal terdiri atas satu bidan dan dua kader kesehatan. Jika ingin ada layanan dokter, maka Dinas Kesehatan Kabupaten dapat menugaskannya. Namun, penempatan permanen justru dinilai kurang optimal.

“Kalau dokter ditempatkan tetap di desa, jumlah masyarakat yang dilayani relatif sedikit. Lebih efektif jika dilakukan dengan pola kunjungan atau visitasi keliling ke setiap Poskesdes. Dengan begitu, cakupan pelayanan bisa lebih luas,” terangnya.

Ketiga, mengenai insentif tenaga kesehatan. Hingga saat ini, kata Faisal, Pemerintah Provinsi belum menyediakan insentif khusus bagi tenaga kesehatan yang bertugas di Poskesdes. “Jika Kabupaten bermaksud memberikan insentif tambahan, hal itu bisa menjadi kebijakan masing-masing daerah,” ujarnya.

Menutup kunjungan, Gubernur memastikan seluruh masukan dan kebutuhan dari Poskesdes Teluk Pulai Dalam akan ditindaklanjuti bersama pemerintah kabupaten. “Kesehatan masyarakat desa adalah prioritas kita. Poskesdes harus benar-benar berfungsi sebagai pusat pelayanan. Kita ingin masyarakat sehat, dan pemerintah hadir dengan solusi nyata,” tegasnya.(id20)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE