POTRET kehidupan kakek sebatangkara warga Siobonjulu, Kec. Panyabungan, Kab. Mandailing Natal, sungguh memilukan.
Kakek Asri Nasution, 60, tinggal di gubuk reot beratapkan tenda biru, dalam kondisi sakit-sakitan. Si kakek tak bisa lagi berdiri. Dia hanya — maaf — bisa merangkak dan merosot di tanah.
Petaka ini berpangkal sejak si kakek jatuh dari pohon. Itulah yang membuatnya tidak lagi bisa beraktivitas, setelah pinggangnya bermasalah.
Di gubuk kecil tanpa sekat inilah, si kakek berjuang sendirian menjalani hidup dan kehidupan. Untuk makan sehari-hari saja, ia mengandalkan belas kasihan warga sekitar.
Kakek Asri menerima dan menjalani rasa pahit dari kehidupannya. Di usia sudah senja dan sakit-sakitan, ia hanya bisa menjalani kehidupan hari demi hari tanpa ada sanak-saudara mendampingi.
Kepala Desa Siobonjulu Gomgom Nasution mengaku, Kakek Asri sudah lama mengalami sakit pinggang. Kades membenarka, si kakek hidup seorang diri.
“Kabarnya Kakek Asri dulu terjatuh saat memanjat pohon, namun hingga sampai saat ini sakitnya tidak pernah sembuh,” kata Gomgom kepada wartawan lewat sambungan telepon, Selasa (27/12)
Kades mengakui, pihaknya tidak terus berbuat. Aparat desa setiap hari memberikan kebutuhan makan dan minum untuk Kek Asri, dan juga bantuan biaya untuk berobat.
“BTL-DD Kakek Asri salahsatu keluarga penerima manfaat. Warga juga peduli, namun karena keluarganya tidak ada, jadi tidak ada yang mengurusnya untuk makan, mandi, dan membawanya berobat,” ucapnya.
Lebih lanjut, Gomgom menegaskan,
Pemerintah Desa Siobonjulu terus berupaya membantu Kakek Asri dan warga desa termasuk lansia yang membutuhkan bantuan.
“Sedaya mampu kita bantu warga membutuhkan. Dana Desa kita salurkan. Selain itu, warga juga ikut memberi bantuan. Pada hakekatnya, semua warga Desa Siobon peduli atas kondisi kakek Asri yang tinggal sebatang kara, pria yang belum pernah menikah ini,” ujarnya.
Irham Hagabean Nasution
Teks foto
Waspada.id/dok
Kakek Asri Nasution tinggal di rumah reot, dalam kondisi sakit tidak bisa berdiri. Si kakek — maaf — hanya bisa merangkak da mengesot.
Teks foto
Waspada.id/dok
Kakek Asri Nasution hanya mengandalkan belas kasihan warga sekitar.
