BINJAI (Waspada): Kantor Pengadilan Negeri Binjai yang terletak di Jalan Gatot Subroto Kelurahan Bandar Senembah Kecamatan Binjai Barat, Selasa (4/7) diunjukrasa oleh ratusan orang dari dua kelompok tani yang tujuannya berseberangan.
Dalam aksi unjukrasa tersebut, masyarakat Desa Beguldah meminta kepada Pengadilan Negeri (PN) Binjai agar membebaskan rekan mereka yang bernama Edy Suranta, karena dinilai tidak bersalah.
Tidak hanya itu, mereka juga meminta agar salah seorang petani Mekar Jaya yang bernama Darwin Sitepu, dihukum seberat beratnya.
“Kami minta kepada Pengadilan Negeri Binjai, agar teman kami Edy Suranta, segera dibebaskan,” ungkap salah seorang masyarakat Desa Beguldah yang enggan menyebutkan namanya tersebut.
Sebaliknya, para petani Mekar Jaya, bersama Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Pejuang Hukum dan Keadilan Kota Binjai, meminta agar Edy Suranta divonis seberat beratnya, dan membebaskan rekan mereka yang bernama Darwin Sitepu.
Dengan menggunakan alat pengeras suara berupa sound system serta poster berisikan tulisan dari tuntutannya, mereka terus menyuarakan tuntutannya di depan Kantor pengadilan tingkat pertama tersebut.
“Vonis Edy Suranta seberat beratnya. Bebaskan petani Mekar Jaya atas nama Darwin Sitepu karena tidak bersalah, dan jangan kriminalisasi petani,” ungkap orator aksi Tengku Ibrahim.
Agar tidak terjadi bentrok, aksi unjukrasa dari kedua kubu itupun dikawal ketat oleh personel Polres Binjai serta TNI.
Alasan kedua kubu melakukan aksi unjukrasa di depan Kantor PN Binjai, karena hari ini Edy Suranta dan Darwin Sitepu dijadwalkan akan menjalani persidangan.
Diketahui, perselisihan antar masyarakat Desa Beguldah, Kecamatan Binjai Selatan dengan Kelompok Tani (Poktan) Mekar Jaya, kerap terjadi dan bahkan tak jarang ada yang mengalami luka.
Kerapnya perselisihan antarkedua belah pihak dan bahkan tidak jarang menimbulkan korban tersebut dipicu perebutan lahan eks HGU PTPN II. Sebab selama ini kedua belah pihak menggunakan lahan tersebut untuk mereka bercocok tanam (berladang).
Kedua belah pihak juga sudah beberapa kali melapor dan menggeruduk Mapolres Binjai untuk mencari keadilan. Bahkan, saling terorpun dikabarkan sempat terjadi hingga akhirnya menimbulkan kerugian harta benda.
Hasil pantauan waspada.id kelihatan pintu gerbang PN Binjai tidak dibuka dan lokasi sekitar dikawal ketat oleh Kepolisian serta aparat TNI. Sedangkan para pengujuk rasa tetap bertahan hingga sidang tersebut gelar oleh PN Binjai.(a03).