SEIRAMPAH (Waspada): Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi memberikan apresiasi kepada masyarakat Kab.Serdang Bedagai (Sergai) yang antusias menghadiri acara Dzikir dan Doa Kebangsaan dengan penceramah KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) yang digelar di halaman masjid Agung Sergai di Desa Firdaus Kec.Sei Rampah, Senin (21/8) malam.
Kegiatan tersebut salah satu rangkaian memeriahkan hari ulang tahun ke-78 kemerdekaan Republik Indonesia.
“Alhamdullilah luar biasa ibu-ibu antusias hadir mengikuti tablig akbar, dzikir dan doa kebangsaan, juga kaum bapak-bapak cukup banyak hingga jumlahnya mencapai ribuan, kita harapkan ini menjadi modal dasar kita semua bahwa membangun bangsa ini perlu persatuan”, ungkap Irjen Pol Agung didampingi Gus Muwafiq, Kabinda Sumut Brigjen TNI H Asep Jauhari, Bupati Sergai H Darma Wijaya, Kapolres Sergai AKBP Oxy Yudha Pratesta dan Dandim 0204/DS Letkol Czi Yoga Febrianto, Wabup Sergai H Adlin Tambunan saat wawancara cegat (doorstop) Waspada.id usai zikir dan doa bersama.
Disampaikan Kapoldasu bahwa kegiatan tablig akbar dzikir dan doa kebangsaan di Kabupaten Serdang Bedagai ini cukup banyak dihadiri masyarakat Serdang Bedagai di halaman masjid Agung ini, Kapoldasu memberikan apresiasi kepada pihak Panitia.
“Terutama saya ingin berpesan bahwa kemerdekaan harus diisi kemajuan harus diteruskan, kita tidak bisa terlaluenengok kebelakang, tetapi bagaimana kedepan kita bisa membangun dan memastikan bahwa semua komponen bangsa ini bersatu dan memajukan daerah khusunya Kab.Sergai”, papar Irjen Pol Agung.
Semua ini lanjut Kapoldasu, menjadi modal memastikan kita akan meraih kesuksesan di masa mendatang.
Kapoldasu juga mengajak masyarakat Sergai untuk mengisi kemerdekaan dengan membangun dan terus memajukan, diawali memajukan diri sendiri, memajukan lingkungan memajukan Kabupaten Sergai ini, tutupnya.
Sebelumnya Penceramah H Gus Muwafiq menyampaikan kalau bicara bangsa, pokoknya dijaga kerukunan seluruh antar komponen, karena kehidupan tidak bisa berdiri sendiri.
” Semua terlibat, semua menjadi bagian dari kehidupan, jadi yang terpenting konsep Indonesia adalah konsep rakyat, rakyat duduk bersama meski berbeda-beda tetapi tetap satu”, pungkas Gus Muwafiq. (a15/cmw)