Scroll Untuk Membaca

Sumut

Kapolres Samosir Pimpin Rakor

Bahas Penerapan Tiket Online Penyeberangan Kapal Fery

Kapolres Samosir Pimpin Rakor
KAPOLRES Samosir, AKBP Yogie Hardiman saat memimpin rakor penerapan tiket online kapal fery.Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

SAMOSIR (Waspada) : Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman, pimpin rapat koordinasi dalam membahas penerapan sistem tiket online untuk penyeberangan kapal feri di wilayah perairan Danau Toba yang ada di Kab. Samosir, Kamis (3/7) di Aula Pusuk Buhit, Mapolres Samosir.

Rapat koordinasi dihadiri Kadis Perhubungan Samosir Lasfayer Sipayung, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Danau toba, Rijaya S dan General Manager PT ASDP, Heru Wahyono.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kapolres Samosir Pimpin Rakor

IKLAN

Dalam sambutannya, Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman mengatakan, penerapan tiket online menimbulkan pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat. Meski demikian, ia menegaskan bahwa penerapan tiket online ini sangat penting.

“Penerapan tiket online ini sangat penting untuk merubah pola pikir masyarakat dalam memberikan pelayanan kepada tamu atau wisatawan yang berkunjung ke Kab. Samosir,” tukas Yogie.

Dikatakan, penerapan tiket online ini juga mampu untuk mengurangi antrian panjang serta mengurangi adanya peran praktek makelar tiket atau calo. Jika masih ada kendala dalam pembelian tiket secara online, menurut Yogie hal itu adalah hal yang wajar. “Tetapi harus tetap diupayakan lebih baik, agar wisatawan yang membeli tiket online dan berkunjung ke Samosir merasakan aman dan nyaman,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Samosir, Lasfayer Sipayung menyatakan Pemkab Samosir sangat mengapresiasi adanya penerapan sistem pembelian tiket online tersebut. Namun, ia berharap pihak manajemen operator kapal juga dapat menerapkan sistem pembelian tiket ini.

“Pihak manajemen operator kapal dan penyeberangan hendaknya juga dapat menerapkan sistem pembelian tiket online demi kepentingan masyarakat umum, tanpa memihak pada pribadi atau golongan tertentu. “Dan di sisi lain, juga untuk mengurangi konflik dengan masyarakat hendaknya diterapkan boarding pass. Dimana penumpang diwajibkan berada di tempat 1 jam sebelum keberangkatan kapal,” tutur Lasfayer.

Sedangkan pihak PT Gunung Hijau Megah diwakili oleh Andri Pratama menyebutkan perusahaannya akan tetap melayani pembelian tiket secara offline. “Perusahaan akan tetap melayani pembelian tiket secara offline, sejalan misi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar,” sebut Andri.(cvs/a08)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE