Scroll Untuk Membaca

Sumut

Kawanan Buaya Muncul Di Laut, Serang Sampan Nelayan Rawai

Kawanan Buaya Muncul Di Laut, Serang Sampan Nelayan Rawai
TAMPAK nelayan berskala kecil menceritakan soal munculnya kawanan buaya saat melaut dan Dinas Perikanan Petenakan melakukan koordinasi dengan BKSDA Sumut. Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

BATUBARA (Waspada): Kalangan nelayan Batubara resah munculnya kawanan  buaya dan menyerang sampan serta alat tangkap rawai mereka gunakan saat menangkap ikan di arah Timur atau tidak jauh dari pantai Kuala Tanjung.

Akibatnya nelayan mengalami kerugian jutaan rupiah. Sebab 10 kayu (unit) alat tangkap rawai (jenis pancing) mereka gunakan melaut rusak dan hilang diseret binatang reptil tersebut.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kawanan Buaya Muncul Di Laut, Serang Sampan Nelayan Rawai

IKLAN

“Ini kami alami sendiri ketika menangkap ikan di laut, seekor buaya terjebak rawai dan kondisi mati.Bangkainya dibuang ke laut, sedangkan tiga ekor lainnya sempat menyerang dan menolak sampan tempel kami gunakan ke pinggir beting (pantai) kemarin,” sebut Wak Alil warga Dusun III Desa Perupuk, Kecamatan Limapuluh Pesisir didampingi rekan nelayan lainnya kepada wartawan.

Nelayan berharap pihak terkait untuk turun tangan memburu menangkap kawanan buaya, sebab dikhawatirkan sewaktu-waktu menyerang mereka.

Apalagi di antara nelayan tidak semata ketergantungan menangkap ikan menggunakan rawai, namun juga mencari kerang (jenis buah laut) sebagai menambah pendapatan.

“Ini kekhawatiran kami. Sebab kami tidak semata merawai mencari ikan di laut, namun tiba musimnya turun ke pantai menyelusuri kedalaman air mencari kerang sebagai menambah pendapatan,” ujarnya.

Wak Alil akrab disapa warga ini mengaku trauma diserang buaya serta alat tangkap digunakan rusak dan hilang diseret kawanan binatang reptil tersebut, sehingga dirinya kini tidak bisa melaut mencari nafkah.

“Bagaimana mau melaut alat tangkap sudah rusak dan hilang diseret buaya. Jika turun mencari kerang menyelusuri pantai khawatir di serang,” ujarnya kembali berharap adanya upaya untuk menangkap kawanan buaya demi merasa aman melaut.

Selama ini dirinya tidak pernah melihat kemunculan buaya, namun nelayan lainnya ada yang nampak dan menabrak jaring mereka.

Nelayan tidak mengetahui pasti apakah buaya tersebut merupakan buaya muara atau yang lepas dari tempat penangkaran.

Telah disikapi

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batubara Antony Ritonga melalui Kabidnya Azmi Jum’at (5/5) malam kepada Waspada mengakui hal itu.

Mereka telah menanggapi kekhawatiran nelayan pasca terjerat dan munculnya buaya saat menangkap ikan di laut Senin (1/5) melakukan koordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BKSDA) selama dua hari Selasa dan Rabu (2-3/5) terdiri Alfianto Luat Siregar, S. Hut., MT.,M.PP. (Kepala SKW III Kisaran), Farid Ali Harahap, S.Hut (Kepala Resort Pel. Tjg. Balai, CA Batu Ginurit dan SA. Sei Leidong), Muhammad Hatta, S.Hut dan Anggi Elmolincont Tampubolon, S.I.Kom (Staf).

“Kekhawatiran nelayan soal buaya ini, telah kita sikapi melakukan koordinasi dengan BKSDA,” ujarnya.(a18)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE