Scroll Untuk Membaca

Sumut

Kematian Wesly Sitorus Dinilai Janggal, Polres Toba Olah TKP Kedua

Kematian Wesly Sitorus Dinilai Janggal, Polres Toba Olah TKP Kedua
Personel Polres Toba melakukan olah TKP kedua di lokasi penemuan mayat Wesly Sitorus, 56, di panglong miliknya di Desa Patane 5, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba, Sabtu (3/8). Waspada/ Ramsiana Gultom
Kecil Besar
14px

TOBA (Waspada): Kematian mantan Anggota DPRD Toba, Wesly Sitorus,56, dinilai janggal, Polres Toba akhirnya menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) kedua di Desa Patane 5, Kecamatan Porsea, Sabtu (3/8) sekira pukul 14.00 WIB.

Hadir langsung di lokasi kejadian Kasat Reskrim Polres Toba, Iptu Wilson Panjaitan bersama puluhan personel Reskrim Toba. Terlihat, beberapa warga yang merupakan kerabat dekat korban juga hadir di lokasi. Beberapa personel polisi menyisir area yang sudah dipasangi police line. Satu unit mobil Grand Max juga menjadi pusat perhatian polisi, beberapa kali terlihat polisi membuka pintu mobil dan mengecek bagian dalam dan luar mobil.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kematian Wesly Sitorus Dinilai Janggal, Polres Toba Olah TKP Kedua

IKLAN

Ketika dikonfirmasi di lokasi kejadian, Kasat Reskrim Polres Toba, Iptu Wilson Panjaitan membenarkan olah TKP kedua ini untuk menemukan bukti-bukti atau petunjuk di TKP untuk menemukan hasil penyelidikan yang lebih maksimal.

Kematian Wesly Sitorus Dinilai Janggal, Polres Toba Olah TKP Kedua
Seorang personiel polisi tampak mengamati satu unit mobil Grand Max yang terpakir di halaman rumah tempat mayat ditemukan. Waspada/Ramsiana Gultom

“Saat ini posisi mayat sudah selesai kami bawa otopsi ke rumah sakit Bhayangkara di Tebing dan tadi pagi sudah kami antar ke rumah duka. Ini masih proses penyelidikan, kami belum bisa memastikan penyebab kematian mayat ini seperti apa, jadi mohon bersabar sampai hasil otopsi keluar ya,” ujar Wilson.

Pihak polisi sendiri telah melakukan upaya untuk mengungkap kasus kematian Wesly Sitorus. Pihaknya telah membuat laporan polisi model A hasil penemuan mayat karena hingga berita ini dinaikkan pihak keluarga belum juga membuat laporan resmi kepada pihak kepolisian.

“Kami telah membuat model A hasil penemuan mayat supaya ada alasan kami untuk membawa otopsi ke rumah sakit Bhayangkara di Tebing. Untuk hasilnya kemungkinan akan keluar dua Minggu lagi. Selain itu, tim kami di lapangan tetap mencari saksi-saksi dan menelusuri aktivitas daripada korban, petunjuk di sekitar lokasi termasuk CCTV sekitar. Kami juga sudah meminta keterangan beberapa saksi,” imbuhnya.

Di dalam rumah Polisi juga melihat ada sisa makanan berupa nasi seperti muntahan, obat-obatan serta rekam medik dari RSUD Porsea yang ditemukan di atas meja.

Kematian Wesly Sitorus Dinilai Janggal, Polres Toba Olah TKP Kedua
Terlihat TKP dipasangi police line. Waspada/Ramsiana Gultom

Keluarga Fokus Ungkap Kematian Korban

Kematian Wesly Sitorus menjadi perbincangan publik. Korban diketahui selain pernah menjabat sebagai anggota DPRD Toba juga merupakan pengusaha panglong dan memiliki beberapa usaha panglong, salah satunya adalah TKP ditemukannya korban.

Wesly memiliki tiga anak laki-laki, dua di antaranya merupakan sarjana hukum. Anak tertuanya bernama Simon Sitorus,34 merupakan seorang sarjana hukum dan saat ini berprofesi sebagai pengacara di Kota Jakarta.

Ketika ditemui di rumah duka, Sabtu (3/8) sekira pukul 17.00 WIB Simon mengaku saat ini keluarga memilih fokus kepada persiapan penguburan dan seluruh prosesi adat. Dia mengaku akan kembali fokus mengungkap kematian korban setelah seluruh proses adat dan pemakaman selesai dilakukan.

“Setelah selesai semua prosesi adat dan penguburan baru kami lanjut fokus ke proses hukum. Kita akan menelusuri orang-orang yang berkomunikasi dengan bapak beberapa hari terakhir dan mungkin yang dicurigai menjadi otak pembunuhan atau pelaku,” tegas Simon.

Sempat menjadi perbincangan publik karena awalnya pihak keluarga korban (istri korban dan anaknya) tidak bersedia melakukan otopsi, terkait hal itu Simon Sitorus mengaku karena ibunya tidak yakin kalau tindakan otopsi bisa mengungkap kematian korban.

“Saat itu saya juga tanya mama, kenapa tidak bersedia dilakukan otopsi. Ada rasa takut mama kami, bagaimana kalau hasil otopsi nanti dilakukan? apakah sudah pasti pelaku ditemukan sementara sudah beberapa hari setelah meninggal lalu harus diotopsi lagi. Lalu sebagai anak tertua saya juga tidak bisa mengambil keputusan pribadi, akhirnya kami keluarga kembali berembuk dan saya meyakinkan mama bahwa saya siap menanggung semua resiko akibat dari otopsi ini,” tegas Simon.

Di mata anak sulung korban, Simon Sitorus, selama hidupnya korban dikenal sebagai sosok bapak yang tegas, pekerja keras, berpendirian kuat, pejuang, disiplin, idealis, dan tak kenal rasa takut.

Kematian Wesly Sitorus Dinilai Janggal, Polres Toba Olah TKP Kedua
Tampak situasi di rumah duka sesaat setelah korban Terlihat TKP dipasangi police line. Waspada/Ramsiana Gultom ke dalam peti mati di rumah duka yang berlokasi di Desa Pangombusan, Kecamatan Parmaksian. Waspada/Ramsiana Gultom

“Bahkan terlalu vokal sementara power tidak ada. Sebagai anak yang sudah berumur 34 tahun saya tau betul bagaimana perjuangan bapak untuk membesarkan keluarga kami mulai dari hidup sederhana hingga bisa seperti sekarang ini. Sungguh tidak bisa digambarkan, terlalu kompleks,” pungkasnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Waspada.id, korban direncanakan akan dikebumikan pada Selasa (6/8). (rg)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE