Scroll Untuk Membaca

Sumut

Kepala Barantin: Tanjung Balai Jalur Rawan Sekaligus Potensial

Kepala Barantin: Tanjung Balai Jalur Rawan Sekaligus Potensial
Kecil Besar
14px

TANJUNGBALAI (Waspada): Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M Panggabean menyampaikan bahwa Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara merupakan jalur sibuk di wilayah Selat Malaka yang rawan sekaligus memiliki potensi besar sebagai jalur perdagangan baik domestik maupun internasional.

Hal tersebut diungkapkan Sahat saat ramah tamah dengan pemerintah Kota Tanjungbalai sebelum membuka Rapat Koordinasi Wilayah Sumatera Utara (Rakorwil Sumut) pada Rabu (20/11).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kepala Barantin: Tanjung Balai Jalur Rawan Sekaligus Potensial

IKLAN

“Ada dua keuntungan jika kita bisa menjadikan Tanjungbalai ini menjadi hub, yang pertama adalah pengawasan karantina yang lebih terkendali, karena satu pintu. Yang kedua, potensi bagi peningkatan pendapatan daerah,” jelas Sahat di depan Pejabat Sementara Walikota Tanjungbalai Baharuddin Pabba serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Tanjungbalai.

Menurut Sahat, potensi tersebut harus didukung oleh semua instansi terkait, baik pusat maupun daerah dari sisi regulasi serta pembagian kewenangannya.

Sejalan dengan Sahat, Baharuddin Pjs Walikota Tanjungbalai juga menyampaikan bahwa jalur di wilayahnya merupakan jalur yang ramai serta rawan. Oleh karena itu, pihaknya mendukung penuh tugas dan fungsi Barantin dalam melakukan pengawasan terhadap lalulintas komoditas hewan, ikan dan tumbuhan maupun produk turunannya dalam rangka mencegah masuk dan tersebarnya hama penyakit yang dapat mengancam sumber daya alam hayati di wilayah Tanjungbalai.

Hal tersebut juga disampaikan oleh N. Prayatno Ginting, Kepala Balai Besar Karantina Sumatera Utara, dimana menurutnya Tanjungbalai merupakan pintu masuk dan keluar pariwisata terutama ke wilayah Malaysia. Sehingga perlu mendapatkan pengawasan yang optimal terkait lalulintas media pembawa hama dan penyakit hewan karantina (HPHK), hama penyakit ikan karantina (HPIK) maupun organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK).

“Saya harap semua kepala balai karantina di wilayah Sumatera bisa secara terbuka dan menyampaikan permasalahan yang ada agar kita bisa carikan solusi bersama-sama,” pungkas Sahat, saat membuka Rakorwil Sumut. (m31)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE