SERGAI (Waspada.id) : Kepala Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Sumatera Utara (Sumut). Pembina Hery Marantika menegaskan akan terus mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya dan peralatan dalam pencarian korban nelayan yang hilang di perairan Serdang Bedagai (Sergai).
Kepala Basarnas menyampaikan, pihaknya tetap berkoordinasi dengan masyarakat serta keluarga korban agar pencarian berjalan maksimal, sambil mengiringinya dengan doa dan harapan agar Tuhan membukakan jalan terbaik.
“SOP pencarian korban berlaku selama tujuh hari. Namun bukan berarti setelah itu kami berhenti bekerja. Tim tetap siaga dan bekerja sesuai porsinya masing-masing. Bila ada tanda-tanda korban ditemukan, tim akan segera berkumpul kembali di lokasi,” jelasnya saat memberikan keterangan kepada Waspada.id di Posko Pantai Sialang Buah, Selasa (28/10).
Menanggapi harapan masyarakat agar dibentuk pos SAR di kawasan pesisir Sergai mengingat seringnya terjadi insiden laut, Hery Marantika didampingi Kasi Ops Kamel dan komandan tim Rory menyambut baik aspirasi tersebut. Namun, pembentukan pos tetap bergantung pada kemampuan dan kebijakan pemerintah.

“Saya sangat mendukung adanya pos SAR di sini, bahkan idealnya setiap 10 mil ada pos SAR. Tapi semua harus menyesuaikan kemampuan pemerintah. Nanti kami akan koordinasikan dengan pemerintah daerah serta organisasi HNSI potensi SAR lainnya untuk pelatihan bersama dan mempercepat respon jika terjadi kecelakaan laut,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hery mengimbau para nelayan agar lebih waspada menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang diprediksi berlangsung hingga Januari-Februari 2026 mendatang. Nelayan diminta mencermati informasi cuaca dari BMKG dan memastikan kapal dalam kondisi layak sebelum melaut.
“Kalau kapal tak cukup kuat menghadapi ombak dua hingga dua setengah meter, lebih baik istirahat dulu. Jangan dipaksakan. Pastikan juga alat keselamatan, termasuk pelampung, tersedia di kapal,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar para nelayan tak takut memberi informasi kepada aparat TNI, Polri, maupun tim SAR bila terjadi insiden di laut.
“Mulailah punya rasa empati, bantu kami dengan informasi agar proses evakuasi lebih cepat dan jelas identitasnya,” pungkasnya. (id31/bs)













