“Meski penghasilan pas-pasan, namun tak menyurutkan keikhlasannya untuk mengerjakan penambalan lubang jalan yang rusak di inti kota Tanjungtiram”
Kepedulian abang becak bermotor (betor) di Tanjungtiram, Batubara ini patut diberikan ancungan jempol dan apresiasi.
Karena di tengah berjibaku di terik matahari maupun hujan mengangkut penumpang untuk memenuhi kehidupan keluarga sehari-hari, dirinya tetap peduli terhadap ruas jalan yang rusak dengan menambal titik kerusakan, menimbunkan pecahan batu bangunan yang sengaja diangkutnya entah dari mana asalnya.
Di usia yang sudah tidak muda lagi, Herman kerap disapa warga ini secara sukarela menambalnya.
Meski penghasilan pas-pasan, namun tak menyurutkan keikhlasannya untuk mengerjakan penambalan lubang jalan yang rusak di inti kota Tanjungtiram.
Di tengah lelahnya mengemudi betor sepanjang hari, tak membuat warga Tanjungtiram ini acuh tak acuh dengan lingkungan sekitar. Ia tak bisa melihat ada jalanan berlubang. Sebab, hal ini jika dibiarkan bisa membahayakan pengguna jalan lain
“Melihat kondisi jalan berlubang ini, saya menghentikan sementara kegiatan menarik becak, selanjutnya cari batu atau sisa-sisa bongkaran untuk nambal lubang jalan,” kata Herman di sela-sela menambal jalan berlubang di ruas Jl Merdeka tepatnya Simpang Beringin Tanjungtiram, Selasa (2/7)
Herman rela bekerja menutup jalan aspal yang rusak seorang diri tanpa ada sarana pengaman. Perkerjaan ini tidak pernah dikeluhkannya, apalagi berharap mendapatkan imbalan.
Semangatnya tak pernah pupus melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak. Kendati kerusakan ruas jalan tersebut merupakan tanggungjawab Dinas PU Kabupaten Batubara yang setiap tahun mendapatkan alokasi anggaran APBD untuk memperbaiki dan perawatan jalan. WASPADA.id/Iwan Has