SIDIKALANG (Waspada): Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (MKKS SMK) Kabupaten Dairi Imsar Banurea angkat bicara soal adanya isu pemaksaan pembelian buku literasi yang ditawarkan vendor kepada Kepala SMK di Dairi.
Hal ini ditegaskan Imsar Banurea kepada Waspada saat dikonfirmasi di Sidikalang, Jumat (28/6).
Menurut Banurea, soal penawaran diakuinya ada menyampaikan tawaran buku literasi dari vendor pada saat rapat MKKS beberapa waktu lalu. Tapi pada penyampaian saat itu ditegaskannya bukan merupakan keharusan untuk membeli. Dan juga pada saat itu disarankan bagi sekolah yang berkenan membeli supaya disesuaikan dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan.
Dia mengakui, akibat isu itu, dianya dipertanyakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Abdul Haris Lubis yang ikut ditulis namanya di berita.
“Jadi, beredar isu adanya pemaksaan pembelian buku yang disebut-sebut arahan dari pimpinan, itu tidak benar, tidak ada arahan pimpinan dan pemaksaan pembelian buku dari pihak vendor,” tegas Banurea.
Banurea memastikan belum ada pihak SMK di Dairi yang sudah membeli buku dari vendor yang menawarkan pembelian buku literasi tersebut.
“Selama inipun, Bapak Kacabdis Wilayah IV Kabanjahe tidak pernah ada arahan pembelian buku yang dibutuhkan pihak sekolah-sekolah di Dairi. Itu tergantung sama kepala sekolah masing-masing,” katanya.(a25).