P.SIDIMUAN (Waspada) : Ketua Umum DP Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padangsidimpuan Ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan MA menegaskan bahwa Islam merupakan agama yang mengajarkan keseimbangan antara dunia dan akhirat.
“Islam itu agama yang membawa keseimbangan, bagaimana sesungguhnya islam itu menginginkan kehidupan seimbang antara dunia dan akhirat,” kata Ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan MA dalam Seminar Hasil Penelitian Komisi Penelitian, Pengkajian Sumber Daya Alam, MUI Kota P.Sidimpuan, di Aula Kantor MUI, Jl.HT.Rizal Nudin, Palampat, Padangsidimpuan, Sabtu (14/10).
Seminar hasil penelitian mengenai persepsi siswa tentang pelibatan Tuhan dan fungsi agama dalam aktivitas dirinya sebagai pemelajar menghadirkan Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syahada Padangsidimpuan Dr.Anhar MA sebagai pembicara dengan moderator bersama Ketua MUI Padangsidimpuan dengan moderator Romi Iskandar Rambe SH.
Ustadz Zulfan menjelaskan salah satu bukti agama Islam mengajarkan keseimbangan adalah dalam Alquran, kata dunia dan akhirat sama jumlahnya yakni sebanyak 115. “Begitu juga dengan kata maut dan kata hayat sama yakni sebanyak 145 kali disebutkan dalam Alquran,” ucap Ketua MUI Padangsidimpuan.
Kemudian Ustadz Zulpan menggambarkan bahwa dalam doa juga menggambarkan keseimbangan dunia dan akhirat. “Karena itulah kita selalu memohon kepada Allah Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina adzabannar yang artinya ‘Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari siksa neraka,” tuturnya.
Terkait dengan hasil penelitian MUI Padangsidimpuan terhadap persepsi siswa tentang pelibatan Tuhan dan fungsi agama dalam aktivitas dirinya sebagai pemelajar, Ketua MUI mengungkapkan bahwa penomena adanya siswa yang berpandangan bahwa keberadaan Tuhan dan agama tidak penting dalam hidupnya sangat berbahaya bagi masa depan agama, bangsa dan negara.
Orang yang memiliki pandangan pandangan seperti itu dapat dikategorikan orang yang memiliki faham Agnostisisme atau atheisme. Paham seperti itu sangan bertentangan dengan ajaran agama Islam yang mengajarkan keseimbangan antara dunia dan akhirat.
Menurutnya, MUI yang memiliki fungsi melayani dan menjaga umat cukup prihatin melihat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian kecil pelajar di Padangasidimpuan berpaham Agnostisisme atau ateisme.(a39)