P.SIDIMPUAN (Waspada.id) : Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padangsidimpuan Ustadz Drs. H. Zulfan Efendi Hasibuan, MA mengajak umat Islam untuk menggalakkan didikan subuh di setiap masjid demi membekali dan membentengi generasi muda dari pengaruh negarif perkembangan zaman.
“Didikan subuh ini sangat positif dan sangat baik bagi generasi, tapi harus mendapat dukungan dari semua pihak. Mari kita dukung dan kita galakkan,” kata Ketua MUI Padangsidimpuan Ustadz Drs. H. Zulfan Efendi Hasibuan MA dalam sambutannya saat membuka Pelatihan Tentor Didikan Subuh di Aula Kantor MUI Padangsidimpuan, Sabtu (15/11/2025).
Merosotnya akhlak dan moral generasi muda yang dipicu oleh berbagai faktor, terutama disebabkan arus globalisasi yang diiringi dengan pesatnya perkembangan teknologi digital, ucap Ketua MUI menjadi bagian dari latar belakang dilakukannya pelatihan didikan subuh tersebut.

Menurutnya, perkembangan teknologi digital dalam era globalidasi saat ini bagaikan pisau bermata dua. Disatu sisi bermanfaat bagi kehidupan manusia jika digunakan secara positif, namun disi lain berdampak buruk bagi tatanan sosial kehidupan, bahkan telah merusak akhlak dan moral umat terutama generasi muda.
“Yang paling terasa dampak globalisasi adalah semakin merosotnya moral, semakin merosotnya akhlak. Tidak jarang kita lihat, banyak orang lebih peduli pada HP nya dari pada kita,” jelas ustadz Zulfan.
Bahkan Ustadz Zulfan menyoroti kondisi pendiidkan saat ini, di mana ada peristiwa kepala sekolah yang menegur dan menghukum muridnya karena merokok di lingkungan sekolah. Kepala sekolah kemudian sempat dilaporkan ke aparat penegak hukum dan siswa mogok belajar dengan alasan solidaritas.
“Inilah potret pendidikan kita saat ini. Guru cenderung tidak lagi berfungsi sebagai tenaga pendidik, tapi hanya sebagai tenaga pengajar karena dihadapkan dengan risiko sehinga banyak guru yang cuek dengan perilaku siswa,” ungkap Ketua MUI.
Untuk mengatasi merosotnya akhlak dan moral generasi muda sati ini, paparnya, maka sangat penting digalakkan pendidikan subuh di masjid. Hal ini sesuai dengan fiman Allah SWT sebagaiman tertuang dalam surat Annisa Ayat 9 yang artinya “Dan hendaklah takut kepada Allah, orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar“.
MUI sebagai pengayom dan pelindung umat, ungkapnya merasa khawatir dengan masa depan genarasi saai ini karena kondisi pendidikan sudah mengarah kepada pendidikan sekuler. “Melalui lembaga-lembaga Islam, termasuk masjid harus diberdayakan untuk mendidik dan membina umat,” ucapnya
Ustadz Zulfan juga menyoroti BKM yang merasa bangga menampilkan saldo kas yang cukup besar pada papan pengumuman. “Nggak lagi saatnya BKM Masjid bangga menampilkan saldo kas masjid hingga ratusan juta, tapi kita bangga, jika masjid banyak kegiatan untuk kepentingan umat,” pungkasnya. (id46)












