LANGKAT (Waspada.id): Kasus salah tangkap yang dilakukan personil Polrestabes Medan terhadap Ketua DPW Partai NasDem Sumut, Iskandar ST, memicu suasana memanas di Sumatera Utara.
Ribuan kader Barisan Pendukung Ricky Anthony (BAPERA) yang tak terima atas tindakan oknum polisi ini mengultimatum akan mengpung Mako Polrestabes Medan, jika tak ada permohonan maaf secara resmi dan terbuka dari institusi Polri.
“Kita meminta kepada Kapoldasu untuk memberi klarifikasi secara detail peristiwa salah tangkap terhadap Ketua DPW NasDem Sumut Pak Iskandar ST,” tegas Kordinator BAPERA, Legianto, Jum’at (17/10).
Legianto mendesak Kapolda untuk segera meminta maaf secara terbuka kepada publik. Tak hanya itu, ia mendesak, agar oknum polisi yang terlibat dalam persoalan itu segera diberi sanksi keras. Jika tidak ada permintaan maaf, maka ribuan massa BAPERA akan menggelar aksi di Polrestabes Medan.
Bagi kader BAPERA, peritiwa ini tidak bisa dianggap hanya sekadar kesalahan biasa. Ketidakprofesionalan oknum polisi ini harus dipertanggungjawabkan di hadapan publik agat masyarakat mengetahuinya dengan terang dan transparan.
“Tidak masuk akal, mau menangkap orang, tapi oknum polisi tak tau siapa target yang akan ditangkap. Jangan sampai ada unsur kesengajaan oknum untuk mempermalukan pimpinan kami,” kata Legianto seraya meminta pertanggungjawaban atas kejadian ini.
Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar, ST yang menjadi korban salah tangkap, Rabu (15/10), mengaku dipaksa oknum polisi untuk turun dari pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 193 yang ia tumpangi.
Ketua Umum Komando Bela Tanah Air (KOMBAT) ini sempat diperiksa, padahal saat itu pesawat akan segera take off dengan rute penerbangan Kualanamu-Soekarno Hatta. Iskandar sangat menyesalkan tindakan yang tidak profesional dari oknum polisi.(id24)
