Kisah Menarik Dari Masjid Agung Nur Ala Nur Panyabungan

  • Bagikan
Masjid Agung Nur Ala Nur Panyabungan. Waspada/dok
Masjid Agung Nur Ala Nur Panyabungan. Waspada/dok

ADA cerita menarik dari Masjid Agung Nur Ala Nur, Jalan Aek Godang, Parbangunan, Kec. Panyabungan, Kab. Mandailing Natal (Madina).

Menarik, bukan saja karena terhampar di lahan Pemkab Madina sekira 3 ha, masjid berlokasi di pinggir Aek Godang, juga tampak terbalut ukhhuwah Islamiyah yang sangat kental di sini.

Seusai Shalat Subuh berjamaah dan tausyiah sekira tujuh menit, Selasa (11/10), waspada.id melihat suasana yang sangat menarik.

Mereka, jamaah dan musyafir menyatu saat sarapan disiapkan pihak masjid, dipertautkan semangat ukhuwah. Mereka seperti tak ada jarak. Saling bertukar kabar, bertukar cerita. Akrab sekali. Indah sekali. Masya Allah.

Jamaah masjid menyambut musyafir benar-benar diperlakukan tamu yang sangat dihormati. Musyafir ini berasal dari berbagai penjuru negeri.

“Alhamdulillah, insya Allah, memang suasana di sini tercipta seperti itu. Kita siapkan sarapan untuk jamaah dan musyafir setiap hari,” ujar H. Alwin Tanjung, M Th, salahseorang pengurus Badan Kemakmuran Masjid Agung Nur Ala Nur.

Didampingi pengurus BKM dan jamaah, Alwin Tanjung menjelaskan, saat ini Lopo Mandheling Coffee berdiri anggun di dekat masjid. Ini, inisiatif Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution mengajak donatur mendirikan tempat makan dan minum sangat repsentatif itu.

“Alhamdulillah, 70 persen dari keuntungan Lopo Mandheling Coffee untuk operasional Masjid Agung Nur Ala Nur,” ujar sarjana teologi alumni S1 Nadwatul Ulama Locknow dan alumni S2 Aligarh Muslim University Aligarh.

H. Alwin Tanjung, lulusan pesantren Musthafawiyah Purbabaru, menjelaskan, ada sejumlah kegiatan dilaksanakan masjid ini.

“Alhamdulillah, di sini banyak kegiatan. Yang terakhir, sarapan pagi gratis bersama jamaah dan musyafir. Ada juga pengajian kaum bapak dan kaum ibu Sabtu, manasik haji, zikir akbar, menghadirkan mubaligh kondang dari luar dan lain-lain,” ujar guru dan dosen di Pesantren Musthafawiyah Purbabaru dan STAIM.

Alwin Tanjung menjelaskan, keberadaan masjid dibangun 2005 saat Bupati H. Amru Daulay menjabat, sekarang masjid makin dinamis. Apalagi, setelah apel melibatkan ASN pagi dan sore dipusatkan di lapangan areal masjid.

Suasana makin membanggakan. Ini, menjadi motivasi bagi anak usia sekolah, setelah keluar Perbup Madina No 12 tahun 2022 tentang shalat subuh berjamaah anak SD/SMP.

Insya Allah, Masjid Agung Nur Ala Nur Panyabungan akan terus menjadi kebanggaan masyarakat Madina khususnya, kaum muslimin pada umumnya. Aamiin. WASPADA/Irham Hagabean Nasution

(bersambung Cerita Di Balik Sejarah Masjid Agung Nur Ala Nur)

  • Bagikan