BINJAI (Waspada.id): Suasana Posyandu Flamboyan 3 di Jalan Umar Said Lingkungan I, Kelurahan Tangsi, Kecamatan Binjai Kota, tampak lebih hidup pada Kamis (20/11).
Para kader, tenaga kesehatan, hingga para ibu bersama balita menyambut kedatangan Ketua TP PKK sekaligus Ketua Pembina Posyandu Kota Binjai, Ny. Nurhayati Amir Hamzah. Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian peninjauan pelaksanaan Posyandu berbasis enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai regulasi terbaru.
Sejak pagi, masyarakat sudah memadati lokasi. Para balita mengikuti penimbangan, imunisasi, hingga pemeriksaan kesehatan. Ibu hamil menerima layanan antenatal, sementara akseptor KB menjalani konsultasi dengan petugas. Aktivitas yang tertata rapi ini memperlihatkan komitmen Posyandu Flamboyan 3 dalam menjalankan amanat Permendagri Nomor 13 Tahun 2024.
Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 membawa perubahan mendasar terhadap kelembagaan dan fungsi Posyandu. Dalam peraturan tersebut, Posyandu tidak hanya berfokus pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga menyerap enam SPM lintas bidang, yaitu: Bidang Kesehatan, Bidang Pendidikan, Bidang Pekerjaan Umum, Bidang Sosial, Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum, dan Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.
Dengan aturan ini, Posyandu memiliki peran yang lebih luas. Layanan dasar seperti imunisasi, pemberian vitamin, penimbangan balita, hingga pemeriksaan ibu hamil kini berjalan beriringan dengan layanan sosial lain yang menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung.
Kunjungan ini semakin meriah dengan hadirnya berbagai pimpinan organisasi wanita di Kota Binjai. Di antara tamu penting tersebut, tampak: Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXXII Kodim 0203/Langkat, Ny. Berlian Medwin Sangkakala, Ketua Persib Unit Linud Seratus, Nyonya Anggi Agus, Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Daerah Binjai, Nyonya Purbawati Iwan, Perwakilan Ketua Bhayangkari Cabang Binjai, Ny. Rani Sofyan, dan Kadis P3AM Kota Binjai, Joner Lumban Toruan, S.Sit, M.Kes.
Kehadiran berbagai tokoh ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu di tingkat kelurahan.
Sebagai penghibur, anak-anak PAUD Bhayangkari menampilkan hafalan Pancasila. Penampilan sederhana namun penuh semangat ini mengundang senyum dari para tamu undangan dan masyarakat. Keceriaan anak-anak membuat suasana Posyandu semakin hangat.
Dalam sambutannya, Ny. Nurhayati Amir Hamzah menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran seluruh mitra organisasi. Dengan gaya bicara yang hangat, ia mengapresiasi solidaritas para ketua organisasi wanita yang hadir tanpa pemberitahuan panjang. Kalimatnya mengalir lugas dan jelas.
“Terima kasih atas kehadiran Ibu-Ibu semua. Kehadiran Ibu menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas Posyandu di Kota Binjai,” ujarnya dengan tegas.
Nurhayati juga menekankan bahwa kerja sama lintas organisasi merupakan kunci keberhasilan Posyandu dalam menghadapi perubahan besar yang dibawa oleh Permendagri 13/2024.
Ia menambahkan, “Saya berharap kita semua bisa terus bersinergi, meskipun tidak selalu bisa hadir secara langsung. Kolaborasi adalah kekuatan kita untuk mencapai layanan Posyandu yang lebih baik.”
Kunjungan Ny. Nurhayati bukan sekadar seremoni. Ia menegaskan bahwa TP PKK bersama perangkat daerah saat ini menjalankan evaluasi lapangan untuk memastikan pelaksanaan enam SPM mengikuti standar yang ditetapkan. Evaluasi tersebut melibatkan banyak aspek, mulai dari kualitas layanan kesehatan hingga pemantauan kondisi lingkungan permukiman.
Ia menjelaskan bahwa evaluasi mencakup peningkatan layanan kesehatan, penyelenggaraan edukasi masyarakat, pemetaan kebutuhan sosial warga, serta penanganan laporan ketertiban lingkungan. Semua masukan warga akan dicatat dan disalurkan kepada instansi terkait agar mendapatkan tindak lanjut.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Kota Binjai juga mengingatkan bahwa 3 Desember merupakan Hari Disabilitas Internasional. Pemko Binjai menyiapkan sejumlah bantuan bagi penyandang disabilitas, mulai dari kursi roda, tongkat, hingga kebutuhan mobilitas lainnya.
“Mohon kepada Pak Lurah untuk mendata warga yang memerlukan bantuan. Semua akan diserahkan langsung oleh Pak Wali Kota, ” ucapnya.
Langkah ini menunjukkan bahwa Posyandu juga menjadi pusat informasi sosial yang bermanfaat bagi seluruh warga, bukan hanya ibu dan balita.
Kegiatan ini turut dihadiri Camat Binjai Kota, serta Ketua TP PKK Kecamatan Binjai Kota. Para lurah dan pengurus DWP Kota Binjai juga turut mendampingi jalannya kegiatan.
Ny. Nurhayati menyampaikan apresiasi kepada kader kecamatan dan kelurahan yang tetap bekerja konsisten. Menurutnya, peran mereka sangat penting dalam memastikan program berjalan di tingkat paling bawah.
Dalam penutup sambutannya, Ny. Nurhayati membahas capaian Kota Binjai dalam berbagai indikator nasional. Ia menjelaskan bahwa capaian imunisasi dan penilaian layanan Posyandu Kota Binjai mendapat perhatian dari pemerintah pusat.
“Alhamdulillah, semua ini tercapai karena kerja sama masyarakat, puskesmas, dan Dinas Kesehatan. Kota Binjai mendapat apresiasi setelah kunjungan pusat dan bahkan Ibu Gubernur sampai tiga kali meninjau capaian kita.”
Kota Binjai memiliki sekitar 2.600 sasaran program, jumlah yang jauh lebih kecil dibanding kota besar seperti Medan yang mencapai puluhan ribu. Namun hal itu justru menjadi alasan bagi Binjai untuk lebih serius menjaga konsistensi layanan.
Para ibu yang hadir merasa terbantu dengan penjelasan yang diberikan dalam kegiatan tersebut. Mereka mendapatkan jawaban terkait imunisasi, gizi balita, hingga konsultasi KB. Para kader juga aktif memandu warga agar setiap proses berjalan dengan aman.
Nyonya Purbawati Iwan dari IAD Binjai menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini perlu ditingkatkan. “Saya melihat antusiasme masyarakat sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa Posyandu tetap menjadi ujung tombak pelayanan dasar.”
Hal serupa diungkapkan Nyonya Anggi Agus yang berharap kegiatan kolaboratif seperti ini menjadi agenda rutin antarorganisasi di Binjai.
Implementasi Permendagri 13/2024 menjadi tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat layanan Posyandu. Transformasi ini mengembangkan fungsi Posyandu menjadi pusat layanan masyarakat yang lebih modern, integratif, dan responsif terhadap perubahan sosial.
Dengan melibatkan lintas sektor, Posyandu diharapkan tidak hanya melayani kesehatan ibu dan anak, tetapi juga mencakup pendidikan, lingkungan, ketertiban, hingga sosial.
Kadis P3AM, Joner Lumban Toruan, turut menegaskan, “Transformasi Posyandu membutuhkan komitmen semua pihak. Jika kita bergerak bersama, perubahan besar itu akan tercapai dengan cepat.” (Id91)












