Kontraktor Belum Laksanakan Penimbunan Lokasi, Rencana Eksplorasi Berpotensi Molor

  • Bagikan
PHSS mencetak rekor pengeboran terdalam dengan teknik CwD. Waspada/Ist
PHSS mencetak rekor pengeboran terdalam dengan teknik CwD. Waspada/Ist

PANGKALANSUSU (Waspada): Rencana eksplorasi (pengeboran) minyak Pertamina EP Aset 1 Pangkalansusu Field di lokasi Pulau Panjang sebagaimana yang telah dijadwalkan dieksekusi tahun 2024 ini berpotensi molor.

Pasalnya, sampai awal bulan September ini, pihak kontraktor yang memenangkan tender untuk penimbunan tanah di lokasi pengeboran minyak belum terlihat sama sekali memulai aktivitas pekerjaan.

Tak jelas, kenapa sampai kini pihak kontraktor dari PT JMN belum juga memulai pekerjaan penimbunan, padahal sesuai planning, proyek pengeboran ini dilaksanakan tahun 2024 yang waktunya hanya terisa tinggal 3,5 bulan lagi.

Humas Pertamina EP Aset 1 Pangkalansusu Field Wahyu dimintai Waspada konfirmasinya, Jumat (6/9), mengatakan, proyek pengeboran dua titik sumur di Pulau Panjang up date-nya bulan ini harus dikerjakan.

Ditanya apa sanksi yang diberikan Pertamina jika kontraktor belum melaksanakan kegiatan penimbunan sampai dead line yang ditentukan sesuai kontrak, ia tidak memberi penegasan secara konkrit.

“Terkait masalah kontrak kerja berada di Zona, bukan Field,” ujarnya seraya menambahkan, saat ini Pertamina EP Pangkalansusu fokus pada pengeboran di Securai 2. “Insyallah, direncanakan diakhir bulan ini,” ujar Humas.

Lambannya realisasi pengerjaan penimbunan di lokasi proyek Pulau Panjang berpotensi menggangu rencana pengeboran minyak oleh Pertamina, sebab penimbunan tanah di lokasi pengeboran mutlak sebelum rig beroperasi.

Pulau Panjang secara administratif berada di Kel. Bukit Jengkol, Kec. Pangkalansusu, Kab. Langkat. Secara geografis, wilayah penghasil minyak ini dikelilingi oleh laut dan tidak ada akses jalan darat untuk mencapai pulau ini.

Sementara itu, Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina berhasil mencetak rekor pengeboran terdalam dengan teknik Casing while Drilling (CwD) untuk lapangan migas darat (onshore) di Indonesia.

Pengeboran mencapai kedalaman 2.510 ft (766 m) pada sumur SEM-184 yang berlokasi di Wilayah Kerja Semberah PHSS. Operasi CwD merupakan kegiatan pengeboran sumur yang dilakukan secara bersamaan dengan pemasangan selubung (casing), sebuah pipa yang digunakan untuk melapisi lubang bor.

Sr. Manager Drilling & Well Intervention Regional 3 Kalimantan, Dhanar Eko Prasetyo, menyampaikan, bahwa PHSS telah berhasil mengebor 84 sumur dengan menggunakan teknik CwD ini sebagai langkah strategis untuk optimasi biaya dan waktu pengeboran melalui operasi yang lebih efektif, efisien, cepat, dan selamat.

“Penerapan teknik ini berhasil menghemat hari operasi selama 80 jam, atau setara biaya US$120 ribu. Selain itu, seiring berkurangnya risiko gas dangkal dan hilangnya sirkulasi, teknik pengeboran ini berkontribusi terhadap pencapaian 7.904 jam safety man hours,” ungkap Dhanar.

Menurutnya, Perusahaan senantiasa mendorong inovasi dan penerapan teknologi dalam menjalankan operasi yang selamat, andal, dan ramah lingkungan berdasarkan praktik-praktik terbaik di industri hulu migas nasional dan dunia.

“Di samping penerapan teknik CwD, Perusahaan juga berhasil menurunkan biaya operasional secara signifikan melalui penyelesaian proses komplesi dual monobore di setiap sumur PHSS,” jelas Dhanar.(a10)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Kontraktor Belum Laksanakan Penimbunan Lokasi, Rencana Eksplorasi Berpotensi Molor

Kontraktor Belum Laksanakan Penimbunan Lokasi, Rencana Eksplorasi Berpotensi Molor

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *