Scroll Untuk Membaca

Sumut

Kota Binjai Rawan Banjir, Pemko Diminta Segera Bertindak

Kota Binjai Rawan Banjir, Pemko Diminta Segera Bertindak
Pengguna jalan menerobos genangan air di Kecamatan Binjai Utara sesaat setelah hujan reda. (Waspada/Ria Hamdani)
Kecil Besar
14px

BINJAI (Waspada): Hujan deras yang mengguyur Kota Binjai beberapa hari terakhir membuta ratusan rumah warga di Kecamatan Binjai Utara, terendam banjir.

Informasi yang diperoleh, Minggu (3/11), turunnya hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada Jumat-Sabtu (1-2/11). Akibatnya, beberapa wilayah permukiman warga tergenang air. Untuk kawasan paling parah terdampak banjir diketahui dialami Kelurahan Jati Makmur.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kota Binjai Rawan Banjir, Pemko Diminta Segera Bertindak

IKLAN

Persoalan banjir di Kota Binjai tampaknya semakin mengkhawatirkan. Sebab, sebaran titik banjir terpantau semakin meluas. Beberapa permukiman yang sebelumnya tidak terdampak, saat ini mulai digenangi air.

Pantauan di lapangan, hampir sepanjang Jalan MT Haryono, Kelurahan Damai, Binjai Utara, terendam banjir setinggi lutut atau paha orang dewasa.

Disana terlihat banyak pengendara yang sedang melintas menjadi berhati-hati, takut mengalami kecelakaan. Bahkan, beberapa diantaranya mengalami mogok mati mesin di tengah genangan banjir.

Banjir tak hanya menggenangi sampai ke badan jalan, namun juga merendam sebagian rumah warga di sana. Meskipun air yang masuk ke dalam rumah hanya setinggi tumit mata kaki, namun total aktivitas warga disana menjadi terganggu.

Menurut Deni Prasetia, seorang warga Jalan Flores, Kebun Lada, bahwa banjir sudah 2 kali terjadi dalam satu minggu ini. “Banjir disebabkan karena tidak berfungsinya saluran drainase hingga membuat air meluap sampai ke badan jalan dan merendam rumah,” ucapnya.

Sedangkan Wanda, warga lainnya, berharap kepada Pemko Binjai untuk segera mencari solusi agar banjir tidak terulang. Karena menurutnya, warga selalu kebanjiran setiap turun hujan deras.

Kondisi ini tentunya harus menjadi fokus Pemko Binjai. Sehingga wilayah sebaran banjir tidak semakin meluas. Jika hal ini diabaikan, tidak tertutup kemungkinan daerah yang tidak terdampak akan mengalami hal serupa.

Menurut masyarakat, dampak dari banjir yang saat ini terjadi akibat tumbuhnya permukiman. Selain itu, drainase dinilai tidak mampu menampung volume air hujan yang disebabkan berkurangnya resapan air dan minimnya normalisasi.

Seperti yang disampaikan Karyo, warga Timbang Langkat, Binjai Timur. Menurutnya, daerah permukiman mereka tidak pernah digenangi air. Namun, saat hujan deras kemarin, halaman rumah mereka sudah penuh dengan air. “Gak pernah-pernah kayak gini. Kalau gak segera diatasi, bisa makin parah ini,” ucapnya.

Plt Kadis PUPR Kota Binjai, Ridho, ketika dikonfirmasi terkait titik banjir yang semakin meluas, mengatakan, bahwa pihaknya sudah merencanakan membuat kajian bersama konsultan. “Kita sudah melihat kondisi ini. Memang wilayah yang tidak pernah banjir, sekarang sudah banjir. Rencana kami, tahun 2025 kami melakukan kajian dengan melibatkan konsultan agar dapat menangani banjir yang selalu terjadi saat musim penghujan,” ucapnya.

Untuk langkah awal, sebut Ridho, pihaknya akan melakukan normalisasi di daerah yang terdampak banjir. “Kami juga mohon kerjasama semua pihak, baik itu Dinas Perkim, Sat Pol PP, kepling dan masyarakat. Sehingga apa yang kita lakukan dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.

“Dinas Perkim diharapkan dapat lebih teliti saat memproses izin bangunan, Sat Pol PP diharapkan dapat menindak bangunan liar, untuk kepling dan masyarakat, dapat membantu dengan menjaga lingkungan agar tidak membuang sampah sembarang tempat. Ketika kita semua berjalan bersama, kami yakin masalah banjir ini akan bisa kita atasi,” tambahnya. (a34)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE