Sumut

Krisis Pakan Ancam Peternakan Ayam, DPRD Deliserdang Dorong Pemberdayaan Petani Jagung

Krisis Pakan Ancam Peternakan Ayam, DPRD Deliserdang Dorong Pemberdayaan Petani Jagung
Junaidi, Anggota DPRD Deliserdang.
Kecil Besar
14px

DELISERDANG (Waspada.id): Sektor peternakan ayam di Kabupaten Deliserdang terancam akibat krisis bahan baku pakan, terutama jagung, yang kian sulit diperoleh dan harganya terus meningkat. Kondisi ini berpotensi menekan populasi ayam petelur dan memperparah kekurangan pasokan telur di tengah tingginya permintaan.

Anggota Panitia Khusus PAD II DPRD Deliserdang, Junaidi, menegaskan pemerintah daerah harus segera mengambil langkah strategis dengan memberdayakan petani jagung untuk menjamin ketersediaan pakan ternak. Menurutnya, ketergantungan peternak pada jagung sebagai bahan baku utama pakan sudah berada pada titik mengkhawatirkan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Pernyataan tersebut disampaikan Junaidi saat kunjungan Pansus PAD II DPRD Deliserdang, Senin (15/12/2025), ke salah satu peternakan ayam di Kecamatan Beringin. Ia menilai minimnya produksi jagung lokal disebabkan pola tanam petani yang masih terfokus pada padi.

“Banyak petani hanya menanam padi, sementara jagung yang menjadi penopang utama pakan ternak justru minim. Seharusnya ada pengaturan kawasan, mana yang khusus padi dan mana yang khusus jagung. Pemerintah harus hadir mengarahkan,” ujar Junaidi alias Jhonkey.

Ketua MPC PP Deliserdang ini juga mendorong pemerintah memberikan insentif bagi petani jagung, membentuk badan penyangga jagung, serta memanfaatkan lahan PTPN yang tidak produktif untuk memperluas areal tanam. Menurutnya, penguatan lumbung jagung di Deliserdang menjadi kunci menyelamatkan keberlangsungan peternakan ayam.

“Lumbung jagung di kabupaten ini seharusnya besar. Kalau mau, produksi bisa ditingkatkan dengan memanfaatkan tanah PTPN yang menganggur,” tegasnya.

Selain itu, Junaidi menekankan pentingnya pembinaan dan pembiayaan petani jagung agar produksi meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan pakan ternak secara berkelanjutan. “Kita juga mendorong pengusaha peternak ayam yang jumlahnya ratusan di Deliserdang segera melengkapi izin-izin yang diperlukan untuk mendukung peningkatan PAD,” jelas Jhonkey.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Peternak Ayam Petelur dan Pedaging (ASPEGAS) Deliserdang sekaligus Ketua Forum Daerah Usaha Kecil dan Menengah (Forda UKM) Deliserdang, Seng Guan, menyebut krisis jagung telah menempatkan peternak dalam posisi sulit. Jagung, kata dia, menyumbang sekitar 50 persen komposisi pakan ayam petelur dan hingga kini belum memiliki bahan pengganti.

Kunjungan Pansus PAD II DPRD Deliserdang, Senin (15/12/2025), ke salah satu peternakan ayam di Kecamatan Beringin.

“Saat ini harga jagung berkisar Rp7.000 sampai Rp7.600 per kilogram dengan kadar air 16–17 persen, tetapi barangnya sangat sulit didapatkan di tingkat agen maupun di daerah-daerah lumbung jagung Sumatera Utara,” ujar Seng Guan.

Ia menjelaskan, stok jagung lokal yang tidak memadai mendorong harga terus merangkak naik. Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pakan (SPHP) Jagung Tahun 2025 memang ada, namun dampaknya dinilai belum signifikan karena volumenya terbatas.

Lebih jauh, Seng Guan menyoroti belum sinkronnya data produksi jagung pemerintah dengan kebutuhan riil peternak di lapangan. Pemerintah, kata dia, kerap mengklaim jagung surplus, sementara peternak justru kesulitan memperoleh pasokan.

Jika persoalan harga dan ketersediaan jagung tidak segera diatasi, Seng Guan memperingatkan akan terjadi penurunan populasi ayam petelur yang berujung pada kelangkaan telur. Situasi ini dinilai semakin genting karena permintaan telur meningkat akibat bencana alam di Sumatera, pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta Program Keluarga Harapan (PKH).

“Jagung adalah tulang punggung pakan ayam petelur. Kalau krisis ini dibiarkan, peternakan bisa kolaps dan pasokan telur akan semakin terganggu,” pungkasnya.(ram)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE