Sumut

Kuliah Umum Hakordia Di ISAH Binjai, Kejaksaan Jelaskan Peran Strategis Dalam Pemberantasan Korupsi

Kuliah Umum Hakordia Di ISAH Binjai, Kejaksaan Jelaskan Peran Strategis Dalam Pemberantasan Korupsi
Kecil Besar
14px

BINJAI (Waspada.id): Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Binjai Dr. Iwan Setiawan, S.H., M.Hum., menjelaskan peran strategis Kejaksaan dalam penyidikan, penuntutan, dan pemulihan kerugian negara akibat korupsi dalam kuliah umum Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025, Selasa (9/12), di Institut Syekh Abdul Halim Hasan (ISAH) Binjai.

Acara bertema “Peran Serta Masyarakat Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi” diadakan di Jalan Ir. Juanda, Kelurahan Timbang Langkat, Kecamatan Binjai Timur, dengan didampingi Kepala Seksi Intelijen Noprianto Sihombing, S.H., M.Hum., dan seluruh tim intelijen.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Kejaksaan memiliki kewenangan untuk menangani penyidikan dan penuntutan tindak pidana korupsi, termasuk memulihkan kerugian keuangan negara melalui asset tracing, penyitaan, perampasan, hingga gugatan perdata apabila diperlukan,” ujar Iwan.

Ia menambahkan bahwa korupsi bukan hanya persoalan hukum, melainkan ancaman serius bagi stabilitas negara, pembangunan ekonomi, dan kesejahteraan rakyat. “Korupsi merusak moralitas, menghambat demokrasi dan menciptakan kemiskinan struktural sehingga harus diberantas melalui pendekatan pencegahan, penindakan, dan perbaikan tata kelola secara simultan,” katanya.

Menurut Iwan, penting bagi mahasiswa memahami berbagai jenis korupsi seperti kerugian keuangan negara, suap, penggelapan, pemerasan, curang, benturan kepentingan, dan gratifikasi sesuai Undang-Undang Tipikor. Ia juga menyebutkan prioritas nasional penanganan korupsi yang menyentuh hajat hidup masyarakat (swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif/hijau/biru) – bagian dari Asta Cita Presiden 2024-2029.

“Pemberantasan korupsi tidak cukup diukur dari banyaknya perkara, tetapi juga pemulihan kerugian dan perbaikan tata kelola. Pendidikan karakter antikorupsi menjadi fondasi penting bagi generasi penerus,” tegasnya.

Rektor ISAH yang baru Prof. Dr. Muhammad Ramadhan, M.A., menegaskan komitmen antikorupsi harus menjadi identitas civitas akademika. “Kami bertekad menjadi teladan dalam gerakan antikorupsi, dan kita semua adalah bagian dari perubahan itu,” ujarnya sambil mengajak meningkatkan kesadaran hukum dan nilai-nilai etika.

Acara mendapatkan banyak pertanyaan kritis dari mahasiswa dan dosen. Sebelumnya, Kejari Binjai juga telah melakukan kampanye Hakordia bersama PT PLN UP3 Binjai, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Binjai, dan elemen masyarakat dengan membagikan stiker antikorupsi dan kaos.(id99)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE