SIDIKALANG (Waspada): Setiap tahun lahan persawahan produktif dengan tanaman padi terus menciut di Kabupaten Dairi. Hal tersebut tentu akan mengancam keberadaan swasembada beras di daerah ini.
Pantauan Waspada belakangan ini, lahan persawahan beralih fungsi ke tanaman jagung. Hal itu terjadi di setiap desa,meskipun lahan persawahan tersedia sarana air dari irigasi.
Seperti pada lahan persawahandi Kecamatan Laeparira, Berampu dan Kecamatan Silimapunggapungga. Sarana air mencukupi, namun petani kerap menanaminya dengan jagung.
Beberapa petani mengatakan, menanam jagung jauh lebih beruntung dibandingkan dengan bertanam padi. Selain hal tersebut, untuk bertanam padi jauh lebih repot didandingkan dengan bertanam jagung.
Kepala Dinas Pertanian, Robot Simanullang, dikonfirmasi Waspada, Selasa (8/11) mengakui bahwa di Dairi, setiap tahun lahan persawahan terus menciut.
Menurut Simanullang, menciutnya lahan persawahan disebabkan berbagai faktor. Yang pertama karena tidak didukung irigasi. Memang ada lahan persawahan di tanami dengan jagung, meskipun sumber air tersedia, tetapi itu hanya sedikit.
Petani tidak boleh dilarang bertanam jagung pada lahan persawahan, kecuali ada Peraturan Daerah (Perda) untuk mengatur keseragaman bercocok tanam, imbuhnya.(a24/B)
.