TAPUT (Waspada) : Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Siborongborong melaksanakan penyuluhan agama Islam bagi warga binaan, Kamis (18/7).
Dengan menggandeng Kantor Kemenag Taput, Lapas Siborongborong memberikan program pembinaan di tengah upaya untuk memberikan rehabilitasi keagamaan kepada narapidana
“Program ini melibatkan kegiatan pemberian pembekalan ilmu keagamaan bagi warga binaan di Lapas Kelas IIB Siborongborong,” kata Kasi Binadik dan Giatja Lapas Kelas II B Siborongborong, Serasi Sembiring, SH, MH.
Serasi berharap melalui kegiatan tersebut dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat merubah pribadi warga binaan menjadi lebih baik lagi.
Ia juga mengatakan kegiatan tersebut akan dilakukan secara rutin dan berkelanjutan setiap satu pekan sekali dengan harapan dapat menambah ilmu dari warga binaan yang ada.
“Besar harapan kami agar warga binaan berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi,” ungkapnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan kegiatan itu adalah tindak lanjut dari kerjasama antara Lapas Siborongborong dengan Kantor Kemenag Tapanuli Utara yang rutin dilaksanakan setiap pekannya.
“Kegiatan ini menindaklanjuti dari perjanjian kerja sama yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu antara Lapas Siborongborong dan Kankemenag Tapanuli Utara Secara rutin pemberian materi dilakukan tiap satu pekan sekali oleh tim penyuluh agama dari Kemenag Tapanuli Utara,” jelasnya.
Salah seorang penyuluh, Ust. M Nazar Luthfi, menjelaskan bahwa salah satu kegiatan utama yang dilakukan adalah untuk menambah ilmu pengetahuan kepada warga binaan dan sebagai upaya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan.
Pelayanan konseling juga menjadi bagian integral dari program ini. Narapidana yang menghadapi masalah psikologis atau emosional diberikan kesempatan untuk berkonsultasi dengan konselor agama.
“Bimbingan ini dilakukan dengan per kelompok, melibatkan satu penyuluh tiap satu grup,” sebutnya.
Sebanyak 150 narapidana aktif terlibat dalam program penyuluhan agama ini tiap pertemuannya, yang dibagi menjadi 15 kelompok.
“Diharapkan bahwa melalui kombinasi pembelajaran agama, pelayanan konseling, dan kajian fiqh, para narapidana dapat menemukan jalan menuju perubahan positif yang berkelanjutan,” kata Kepala Pengamanan Lapas Siborongborong, Arif Matondang.(chp)