Mentari belum tinggi saat gelombang di Muara Sungai Asahan menyapu lembut lambung perahu-perahu nelayan. Di tengah damainya pagi itu, bahaya besar mengendap tanpa suara, menyusup lewat sampan kecil dari seberang negeri.
Sampan itu membawa racun putih yang menghancurkan ribuan masa depan anak bangsa.
Ancaman itu berhasil diantisipasi oleh ketegasan dan kesigapan Tim Gabungan First Fleet Quick Response (F1QR) Lanal Tanjungbalai Asahan dan Tim Intelijen Maritim (Intelmar) Lantamal I. Dalam operasi yang berlangsung cepat dan senyap, mereka menggagalkan upaya penyelundupan narkoba dari Malaysia.
“Ini hasil kerja keras dan kecepatan tim gabungan merespon informasi intelijen,” ungkap Komandan Lanal TBA, Letkol Laut (P) Agung Dwi H.D., M.Tr. Opsla., CTMP.

Skenario pengejaran dimulai saat tim mengidentifikasi sebuah sampan mencurigakan yang sesuai dengan data target. Saat diberi tembakan peringatan, sang nahkoda justru mempercepat laju kapal dan berusaha kabur ke arah pantai.
Tepat sebelum merapat, ia melompat ke hutan bakau dan menghilang dalam gelapnya dedaunan. Namun petugas tak pulang dengan tangan hampa.
Seorang penumpang berinisial T, 41, asal Bangkalan, Jawa Timur, ditemukan dalam kondisi terluka akibat terkilir saat keberangkatan dari Malaysia. Di dalam tas hitam yang ia bawa, ditemukan 1.506 gram shabu yang dikemas rapi.

T mengakui barang haram tersebut dibawa atas pesanan seseorang, dan rencananya akan disebarkan di wilayah Tanjungbalai Asahan. Bila sampai ke tangan pengguna, sabu bisa merusak sekitar 7.530 jiwa, sebuah angka yang mewakili generasi masa depan.
Barang bukti telah diuji oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tanjungbalai Asahan dan dinyatakan positif mengandung zat Amphetamine dan Methamphetamine. Tersangka dan barang bukti kini diamankan di Mako Lanal TBA untuk penyidikan lebih lanjut.

Keberhasilan ini menjadi cermin nyata komitmen TNI AL dalam menjaga perairan Indonesia dari ancaman narkoba lintas batas. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto poin ke-7, serta perintah Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang menegaskan, TNI AL siap menegakkan hukum dan memberantas kejahatan transnasional.
Laut yang tenang kerap menyimpan badai. Tapi selama prajurit laut tetap siaga, harapan bangsa akan tetap aman berlayar menuju masa depan. WASPADA.id / Rasudin Sihotang