PANYABUNGAN (Waspada.id): Untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di Mandailing Natal, khususnya di Kota Panyabungan, bagaikan lingkaran setan.
“Sudah ada yang mengambil kesempatan di tengah kesulitan masyarakat untuk mendapatkan BBM Petalite, setelah terjadi bencana di Sumatera Utara,” ujar Ketua LSM Merpati Putih Tabagsel, Khairunnisyah, Rabu (03/12) malam melalui WhatsApp wartawan.

Kata dia, maksud lingkaran setan adalah adanya oknum – oknum yang memanfaatkan situasi kelangkaan BBM untuk mengambil keuntungan pribadinya dengan menjual harga BBM sampai Rp40.000,/liternya, dari yang biasanya Rp10.000/liter di SPBU.
Contoh, minyak Pertalite yang dijual di tingkat eceran Rp40.000/liternya, dari mana diperoleh penjual eceran? Mau tau jawabnya, silakan dijawab masyarakat sendiri, katanya.
Sedangkan, Kadis Perdaganga Madina, Drs. Parlin Lubis, M.Si, yang dikonfirmasi, Rabu (3/12) malam mengutarakan, penyaluran BBM subsidi berjalan sesuai mekanisme Pertamina, dan pemerintah daerah terus berkoordinasi agar pasokan tetap tersedia.
“Penyaluran BBM subsidi berjalan sesuai mekanisme Pertamina, dan pemerintah daerah terus berkoordinasi agar pasokan tetap (ada),” ujar Parlin Lubis.

Sedangkan anggota DPRD Madina Fraksi Hanura, Zainal Simbolon kepada Wartawan, mengutarakan, pemerintah harus mengoptimalkan masuknya BBM ke SPBU
“Jangan seperti sekarang ini, masuk hanya dua, tiga SPBU yang ada, tapi seharusnya sekali masuk semua SPBU di Madina ini, biar antrean msyarakat nggak numpuk – numpuk,” ujar Anggota DPRD Madina, Zainal Simbolon.
Kata dia, ke depan pemerintah harus cepat tanggap terhadap sesuatu masalah dan melakukan kajian menyeluruh terhadap masalah itu biar penangananya cepat dan tepat
“Pemerintah memang kemarin sudah bagus mengumumkan Madina darurat bencana, tapi penanganannya lamban makanya terjadi hal seperti ini,” ujarnya.(Id100)












