LANGKAT (Waspada): Ekowisata merupakan perjalanan wisata ke suatu lingkungan, baik yang bersifat alami maupun buatan serta budaya yang ada yang bersifat informatif dan partisipatif yang bertujuan untuk menjamin kelestarian alam dan sosial-budaya.
Ekowisata menitikberatkan pada tiga hal utama yaitu; keberlangsungan alam atau ekologi, memberikan manfaat ekonomi, dan secara psikologi dapat diterima dalam kehidupan sosial masyarakat.
Jadi, kegiatan ekowisata secara langsung memberi akses kepada semua orang untuk melihat, mengetahui, dan menikmati pengalaman alam, intelektual dan budaya masyarakat lokal.
Ditinjau dari segi pengelolaanya, ekowisata dapat didifinisikan sebagai penyelenggaraan kegiatan wisata yang bertanggung jawab di tempat-tempat alami dan atau daerah-daerah yang dibuat berdasarkan kaidah alam dan secara ekonomi berkelanjutan yang mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pada masa sekarang perkembangan pariwisata di tanah air sedang mengalami peningkatan. Seperti potensi pariwisata yang mulai diangkat dan dikembangkan di setiap daerah-daerah.
Pemerintah dan masyarakat lokal juga ikut meramaikan perkembangan pariwisata tersebut. Beberapa kalangan sudah mulai sadar akan manfaat dari adanya pariwisata (Muhlisin, 2013).
Salah satunya di bidang ekonomi, dimana dengan adanya kolam renang dan tempat bermain lainnya. Pariwisata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Banyak pariwisata yang justru bermunculan dari ide maupun swadaya masayarakat sekitar. Seperti Ekowisata Ramah Anak di Kampung Quran di Namu Ukur, Kec, Sei Bingai, Kabupaten Langkat.
Desa Telagah yang berada di Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu desa wisata yang diresmikan pada tahun 2021 oleh pemerintah Kabupaten Langkat melalui program berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat No: 430-1128/K/DisparbudLKT/2021.
Setelah adanya ekowisata, kesempatan lapangan kerja di bidang ekowisata ini mendorong masyarakat Kampung Qur’an untuk meningkatkan penghasilannya.

Tim melakukan edukasi kepada masyarakat. Waspada/Ist
Pembelajaran Secara Konseptual
Pengembangan ekowisata dapat mendukung terlaksananya pembelajaran secara konseptual, karena anak-anak dilibatkan langsung dengan fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari mereka. sehingga pembelajaran secara konseptual yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan sikap kepedulian terhadap lingkungan anak.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Prof. Dr. Tulus Vor.Dipl.Math., M.Si., Ph.D bersama Dr. Lisa Mawarni, MP membuat pengabdian dengan judul “Pelatihan Ekowisata Ramah Lingkungan Anak di Kampung Kolam Sei Bingei Langkat”.
Adapun anggota tim Pengabdian, ibu Nismah Panjaitan, ST, MT, PhD; Dr. Kemala Sari Lubis, SP, MP; Fadylla Ramadhani Putri Nasution, ST, MEM. Fakultas Pertanian USU dan Fakultas Teknik USU.
Sesi perdana pembicara ‘Ameilia Zuliyanti Siregar,M.Sc,Ph.D’ memberikan pelatihan dengan Judul “Edukasi Wisata Telagah melalui Mitigasi Bencana” bersosialisasi, membuat pelatihan.
Kemudian, pendampingan kepada mitra dan masyarakat tentang membuat lokasi wisata yang ramah anak dengan memperhatikan konsep bermain, menggali pot4nsi dan edukasi di alam, khususnya sungai.

Tim memberikan bantuan berupa pelampung
Batas Zona
Batas zona berenang anak akan dibuat agar anak nyaman saat menikmati air yang bening, ditambah dengan pelatihan kepada anak muda tentang edu-wisata agar memahami konsep-konsep teknis pertolongan pada kecelakaan di sungai dan selalu memonitoring aktivitas pemandian yang dilakukan wisatawan di wisata edukasi quran di Kampung Kolam, Langkat.
Selanjutnya, ketua tim Pengabdian, Dr Lisa Mawarni melalui dana Pengabdian dari LPPM USU memberikan bantuan infrastruktur berupa tempat duduk disemen permanen, pegangan tangga dicor, dinding tebing dipasang batu coral, ayunan gantung dipasang di tepi sungai.
Lalu, sumbangan pintu kamar mandi pvc, 6 set tikar untuk pengunjung, tong sampah roda, alat bakaran, serta signboard mitigasi bencana dengan titik kumpul dan jalur evakuasi agar wisata ramah anak di Kampung Kolam, Langkat bisa terwujudkan.
Kemudian, pelatihan pengelolaan sampah dan biopori akan disampaikan pada sesi lanjutan oleh Dr. Kemala Sari, M.P.
Diharapkan dalam proses pengembangan ekowisata ini akan menambah penghasilan di bidang pengelolaan wisata, penjual es kelapa, pedagang asongan kue, jagung rebus, pedagang warung, penjual ikan dan pengelola ekowisata.
Peningkatan pengunjung di Kampung Kolam, Desa Telagah selaras diprediksikan akan meningkatkan limbah pariwisata yang harus dikelola dengan baik agar keberadaan ekosistem sungai di Namu Ukur tetap terjaga dan dipertahankan. (cpb/rel)