Scroll Untuk Membaca

PendidikanSumut

LPPM USU Launching Kegiatan Desa Binaan Di Bagan Kuala Tanjung Beringin

LPPM USU Launching Kegiatan Desa Binaan Di Bagan Kuala Tanjung Beringin
Dosen Fakultas Kehutanan, Fakultas Pertanian, Fakultas Psikologi, dan Fakultas MIPA, Pusat Unggulan Iptek (PUI) Mangrove USU bersama warga setempat di sela kegiatan berlangsung. Waspada/ist
Kecil Besar
14px

TANJUNGBERINGIN (Waspada): Dosen Fakultas Kehutanan, Fakultas Pertanian, Fakultas Psikologi, dan Fakultas MIPA, Pusat Unggulan Iptek (PUI) Mangrove USU melaksanakan launching pengabdian kepada masyarakat (PKM), melalui skema Desa Binaan Non PNBP USU Tahun 2023 kepada masyarakat Desa Bagan Kuala, Kecamatan Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdangbedagai, baru-baru ini.

Kegiatan PKM ini diketuai oleh Prof. Mohammad Basyuni, S.Hut, M.Si, Ph.D (FHut/PUI Mangrove) dengan koordinator Ameilia Zuliyanti Siregar, S.Si, M.Sc, Ph.D (FP), Dr. Ir. Yunasfi, M.Si (FHut/PUI Mangrove), dan Vivi Gusrini Rahmadani Pohan, S.Psi, MA, Ph.D (F Psikologi). Kegiatan pengabdian Desa Binaan ini didukung oleh PUI Mangrove, IKA USU, KNTI, dan BRIN.

Saat acara launching Desa Binaan belum lama ini, dihadiri Sekretaris LPPM USU, Dr. Meutia Nauly S.Psi, M.Si, Psikolog yang membuka acara dan penandatangan PKS dengan Kades Bagan Kuala, Safrizal. Mitra pengabdian, Zulham Hasibuan. Muspika Kecamatan Tanjung Beringin,Kapolsek, R Sihombing, dan Danramil, Kapt. Muzakir Walad.

Camat Kecamatan Tanjung Beringin, Elmiati SIP, dan Kades Bagan Kuala, Safrizal, sangat mengapresiasai kegiatan ini dan mendukung tercapainya pembangunan di Desa Bagan Kuala

Prof. Mohammad Basyuni, S.Hut, M.Si, Ph.D menyebutkan, kegiatan terdiri dari peningkatan pendapatan masyarakat melalui budidaya lebah madu pada tanaman mangrove yang dilaksanakan Juni-Agustus 2023.

Keudian kegiatan rehabilitasi mangrove melalui pembibitan dan penanaman mangrove pada lokasi yang terdegradasi.

Menurutnya, ide kegiatan ini muncul ketika Pemerintah Indonesia mengidentifikasi dan mengamankan dana yang bertujuan untuk memulihkan 600.000 Ha areal mangrove yang rusak pada tahun 2004 pada 9 provinsi, termasuk Provinsi Sumatera Utara. Rusaknya hutan mangrove berdampak negatif bagi masyarakat Desa Bagan Kuala diantaranya terjadi abrasi dan instrusi air laut, mengakibatkan berkurangnya ikan tangkap.

Edukasi Dan Penguatan Desa Sehat Produktif

Mohammad Basyuni mengatakan, berdasarkan hasil survey awal kondisi ekosistem mangrove di lokasi sudah mengalami degradasi sehingga melalui kegiatan restorasi sebagai model pemberdayaan masyarakat ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mitigasi terhadap perubahan iklim dan mengurangi abrasi.

Selain itu, kegiatan ini juga merupakan stimulus peningkatan pendapatan masyarakat lewat lebah madu dan kegiatan produktif lainnya serta kualitas hidup masyarakat dengan tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).

“Tim pengabdian juga sudah memberikan setup lebah madu Trigona sebanyak 8 buah sebagai modal dasar pemberdayaan lebah madu dan peningkatan pendapatan masyarakat,” ungkap Mohammad Basyuni.

Kata dia, kelompok masyarakat juga sudah membangun bedeng persemaian berukuran 15 x 1 meter yang bermuatan kurang lebih 5000 kantong plastik polybag berukuran 15 x 20 cm, dimana masing-masing kantong memuat satu propagule. Penanaman bersama mitra, tim pengabdi dan mahasiswa akan dilaksanakan pada September 2023.(m22)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE