DELISERDANG (Waspada.id): Ratusan pelajar Al Washliyah yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPMA) Sumatra Utara, menggelar aksi solidaritas untuk Palestina di pinggir Jalan SM Raja persisnya di depan Universitas Al Washliyah Medan, Jumat (14/11/2025).
Massa yang berjumlah sekitar 500-an orang itu turun ke jalan membawa bendera Palestina dan poster bertuliskan dukungan terhadap kemerdekaan rakyat Palestina.
Ketua IPMA Sumatra Utara Ahmad Irham Tajhi dalam orasinya mengatakan aksi ini merupakan bentuk kepedulian dan dukungan moral terhadap rakyat Palestina yang masih menjadi korban agresi militer Israel.

”Kami mengajak seluruh siswa dan mahasiswa muslim, masyarakat Sumut dan warga Indonesia untuk ikut bersuara membela Palestina. Ini soal kemanusiaan dan keadilan,” ujarnya.
Kemudian dilanjutkan orasi penasehat IPMA yang menyampaikan bahwa solidaritas terhadap Palestina adalah panggilan nurani bagi setiap umat manusia, bukan hanya umat Islam.
Muhammad Dahnil Ginting, SE mengajak saudara- saudara sebangsa dan setanah air, “hari ini kita berdiri di jalan bukan karena kebencian, tetapi karena cinta kepada kemanusiaan, cinta kepada keadilan, cinta kepada saudara-saudara kita di Palestina, saya berdiri di sini bukan mewakili golongan tertentu, hanya sebagai umat manusia yang punya hati nurani, siapa yang tidak tersentuh, hatinya melihat kondisi hari ini di Palestina, apa yang terjadi bukanlah konflik politik, atau keagamaan”.
Lebih lanjut Dahnil Ginting mengungkapkan, “setiap hari, anak-anak Palestina kehilangan orang tua, ibu-ibu menangis mencari tempat aman, krisis pangan dan kelaparan, sebuah tragedi kemanusiaan yang harus kita bela bersama. Mungkin dunia banyak yang memilih diam, bahkan terkesan kurang berempati dalam kemanusiaan atau human right. Tetapi kita tidak akan diam, kita harus menyuarakan solidaritas global, kita harus peduli terhadap kondisi di Palestina, itu adalah cerminan dari kematangan spiritual dan empati sosial. Apa yang kita suarakan hari ini bukanlah hanya suara hati Dahnil Ginting semata, ini adalah suara rakyat Indonesia”.

Tekanan Moral
Dahnil Ginting menegaskan bahwa tuntutan ini adalah bentuk tekanan moral terhadap lembaga internasional dan pemerintah dunia agar tidak tutup mata terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Aksi ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan rakyat Palestina, diiringi pengibaran bendera merah putih berdampingan dengan bendera Palestina sebagai simbol solidaritas. (id101)












