Scroll Untuk Membaca

Sumut

Maimunah Membuat “Geger” Kunjungan Bupati Deliserdang Di Pantai Labu

Maimunah Membuat “Geger” Kunjungan Bupati Deliserdang Di Pantai Labu
Maimunah saat menyampaikan keluhan kepada Bupati Deliserdang, Asri Ludin Tambunan di sela peresmian Kantor Kepala Desa Ramunia II, Jumat (19/9/25). Waspada.id/rinaldi
Kecil Besar
14px

PANTAI LABU (Waspada.id): Maimunah, 58, seorang warga Dusun I, Desa Kelambir, Kecamatan Panti Labu sempat membuat “geger” warga saat Bupati Deliserdang dr. H. Asri Ludin Tambunan menyampaikan pidato pada peresmian Kantor Kepala Desa Ramunia II, Kecamatan Pantai Labu, Jumat (19/9/25).

Pasalnya, wanita bertubuh kurus tersebut tiba-tiba langsung memotong pidato orang nomor satu di Kabupaten Deliserdang itu.

Sontak ratusan warga yang hadir dalam pertemuan itu “geger”. “Ada yang mau saya tanya Pak Bupati, ini tentang rumah saya,” kata Maimunah dengan suara bergetar, menahan tangis.

Mendengar itu, sejumlah warga yang berada di sebelahnya langsung meminta Maimunah agar jangan memotong sampai Bupati Asri Ludin Tambunan selesai menyampaikan pidato..

“Tanya jawabnya nanti setelah Pak Bupati selesai pidato, bukan sekarang,” pinta seorang ibu di sebelahnya sembari mengelus lembut bahunya.

Meski wanita berhijab itu memotong pidatonya, Asri Ludin Tambunan bukannya marah, malah ia tersenyum sekaligus meminta Maimunah yang saat itu duduk di belakang agar pindah ke depan.

Bupati Deliserdang, Asri Ludin Tambunan menyapa ramah warga di sela peresmian Kantor Kepala Desa Ramunia II, Jumat (19/9/25). Waspada.id/rinaldi

“Nggak apa-apa. Biar lebih jelas yang mau disampaikan, ibu pindah saja ke depan.Coba siapkan kursi ibu itu di depan,” sebut Asri Ludin dengan nada penuh kehangatan.

Setelah duduk di depan, Maimunah tidak langsung menyampaikan keluhannya, justru menahan tangis.

“Udah, ibu tenang jangan nangis dulu. Coba ceritakan apa yang mau disampaikan,” tutur Asri Ludin menyejukkan.

Dengan logat Melayunya yang kental, Maimunah mengaku bersyukur bisa bertemu langsung dengan Bupati Asri Ludin Tambunan, sehingga bisa menyampaikan keluhan.

“Pak Bupati, terus terang, rumah saya sudah tidak layak huni. Atapnya pun bocor di sana-sini. Dinding pun dari tepas sudah rusak, tapi gak pernah dapat bedah rumah. Pihak kepala desa juga tau. Berapa kali saya sampaikan sama kepala lorong (kepala dusun), tapi tak pernah ditanggapi,” papar Maimunah sembari menyeka air mata.

Maimunah juga bercerita, untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari, ia hanya penjual kangkung. Bahkan, untuk memasak, ia tak memakai kompor gas, tapi pakai kayu. Sedangkan suaminya yang tua tidak bisa bekerja berat lagi.

Mendengar cerita itu, Asri Ludin Tambunan dengan tenang menyebutkan, jika memang yang disampaikan Maimunah itu benar, maka ia akan memerintahkan Dinas Perkim untuk membedah rumahnya tahun ini.

“Tapi jangan seperti Mariasih, seorang guru yang disebut tinggal di rumah reot di Jalan Bandar Labuhan Tanjungmorawa, itu sempat viral. Saya hampir tertipu juga, ternyata rumah reot itu untuk tempat berteduh menjaga ternaknya. Kalau rumah ibu memang tidak layak huni, nanti akan disurvei terlebih dahulu bair kita bedah,” papar dr Aci, sapaan akrab Asri Ludin Tambunan yang disambut tepuk tangan dari ratusan warga.

Saat itu juga, Asri Ludin memanggil salah seorang ASN Dinas Perkim yang ada di lokasi acara untuk segera melakukan survei.

Kepala Desa Kelambir, Syahrial yang dikonfirmasi Waspada.id menjelaskan bahwa Maimunah memang tidak terdaftar sebagai penerima PKH.

“Dari sisi ekonomi, memang yang bersangkutan termasuk orang yang kurang mampu. Kalau menyangkut layak atau tidak rumahnya di bedah, biarlah tim survei dari kabupaten nanti yang menentukan,” ungkap Syahrial. (id.28)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE