DELISERDANG (Waspada.id): Dewan Eksekutif Wilayah Yayasan Masyarakat Pelestari Lingkungan Provinsi Sumatera Utara (Mapel Sumut) bergerak cepat mengirim bantuan serta tim relawan untuk para korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Tapanuli Selatan (Tapsel).
Diketahui hujan lebat pada 21–22 November 2025 menyebabkan tanah longsor di pegunungan Aek Sipilit, serta banjir akibat luapan Sungai Buluan yang melanda sejumlah kecamatan.
“Mapel nantinya akan memastikan warga bisa dievakuasi dengan aman, mendapatkan bantuan, dan kebutuhan sehari-hari mereka terpenuhi. Yang paling penting adalah memastikan semua keluarga selamat dan terlindungi,” ujar Ketua Mapel Sumut Muhammad Dahnil Ginting,SE yang juga Anggota DPRD Kabupaten Deliserdang Fraksi Gerindra.
Lebih lanjut Muhammad Dahnil Ginting mengatakan, “kita harus peduli satu dengan yang lainnya, apalagi ada warga yang sedang terkena bencana dan sangat membutuhkan bantuan”.
Panggilan Kemanusiaan
Menurut Dahnil Ginting, kegiatan sosial ini merupakan bagian dari panggilan kemanusiaan. Ia juga menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan arahan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI, Prabowo Subianto, agar para kader hadir nyata di tengah rakyat.
Ketua Mapel Indonesia Yusuf Hanafi Sinaga mengungkapkan, tim yang berangkat ke Tapanuli nantinya akan membantu masyarakat yang terkena dampak musibah banjir dan tanah longsor.
Sementara itu tim relawan Mapel yang diberangkatkan Putra Wahyudi mengatakan nantinya setelah di lokasi bencana pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak BPBD setempat agar dapat membantu bagi warga.
Berdasarkan data terkini yang ada pada Mapel Sumut, sebanyak 1.902 KK terdampak bencana, dengan 4 korban meninggal dunia. Yaitu Dewi Hutabarat, Tio Arta Rouli Lumbantobing, Vania Aurora Lumbantobing dan Ilona Lumbantobing. Seluruh korban meninggal berasal dari Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis. Sementara korban luka dan kerusakan material saat ini masih dalam proses asesmen lanjutan di lapangan.
Sebaran warga terdampak bencana terdapat di Kecamatan Kolang 1.261 KK Kecamatan Sarudik 338 KK, Kecamatan Pandan 150 KK, Kecamatan Lumut 78 KK, Kecamatan Barus 65 KK, Kecamatan Tukka 10 KK, dan Kecamatan Sitahuis 10 KK.
Hingga saat ini, banjir masih menggenangi sejumlah permukiman warga dengan ketinggian antara 25 hingga 100 cm. Hujan dengan intensitas tinggi juga terkadang masih berlangsung di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Selatan sehingga upaya evakuasi dan penyaluran bantuan terus dilakukan.(id101)












