P. BRANDAN (Waspada): Masa keemasan kilang minyak PT Pertamina RU II Dumai Area P. Brandan sudah berakhir. Kilang minyak tertua di Indonesia ini, kini hanya menyisakan kenangan manis kejayaan masa lalu.
Miris, kilang minyak yang dulunya termasuk penyumbang devisa terbesar buat negari ini dan termasuk menjadi kebanggaan warga Langkat, terutama warga P. Brandan sudah puluhan tahun tidak lagi berproduksi.
Terhentinya denyut nadi mesin produksi minyak ini tentunya berdampak luas pada sektor sosial ekonomi, khususnya bagi masyarakat lokal yang berada di seputar wilayah operasi perusahaan.
Menurut catatan sejarah, kilang minyak yang sangat terkenal di dunia ini pada tahun 1947 pernah dibakar laskar pejuang kemerdekaan Republik Indonesia untuk mengantisipasi infiltrasi penjajahan Belanda pada masa agresi kedua.
Sepuluh tahun kemudian atau tepatnya tahun 1957 kilang ini kembali dibangun. Pada masa itu, hasil produksi ‘emas hitam’ dari kilang minyak Pertamina ini sedang berada dalam puncak-puncaknya.
Seiring dengan perjalanan waktu, produksi minyak mentah dari lapangan-lapangan tua terus semakin menurun. Sementara, usaha eksplorasi yang telah beberapa kali dilakukan Pertamina EP belum membuahkan hasil.
Minimnya pasokan crude oil (minyak mentah) berdampak hasil produksi di unit pengolahan kilang minyak di P. Brandan. Pada bulan Maret 2007, manajemen Pertamina akhirnya membuat keputusan pahit, yakni menutup kegiatan operasi.
Pantauan Waspada, Jumat (11/10), area Pertamina RU II Area P. Brandan tampak lengang. Sejumlah area, seperti di depan Rumah Sakit Pertamina terlihat ditumbuhi belukar dengan pohon bebirah menjulang tinggi.
Personel security di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini umumnya hanya menjaga keamanan material, terutama aset vital yang masih tersisa di seputar lingkungan perusahaan.
Kemungkinan Pertamina RU II Area P. Brandan beroperasi kembali sangat kecil, bahkan tidak mungkin jika melihat hasil produksi minyak mentah Pertamina EP Aset I Rantau Field dan Pertamina Aset Pangkalansusu Field yang terus menurun.(a10)











