BINJAI (Waspada): Ratusan massa dari Beguldah, Tanjung Manggusta dan Namotembis, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan, menggelar aksi demo di depan kantor Pemko Binjai, Rabu (11/1)
Kedatangan ratusan massa itu untuk meminta Pemko dan Polres Binjai menindak tegas pengusaha galian C di daerah mereka. Menurut massa aksi, galian C yang sempat ditutup masih tetap berjalan dengan cara manual.
Selain itu, massa aksi juga menyampaikan beberapa tuntutan, diantaranya meminta ganti rugi lahan persawahan 100 Ha milik masyarakat Beguldah, Tanjung Manggusta dan Namotembis. Dimana lahan tersebut tidak bisa ditanami akibat galian C ilegal.
Kemudian, meminta Kapolres Binjai menangkap otak pelaku kerusuhan kepada masyarakat Beguldah, menindak lokasi hiburan malam, hingga memberikan rasa aman kepada masyarakat Beguldah, Tanjung Manggusta dan Namotembis.
“Kami ke sini berharap agar wali kota dapat mendengarkan keluhan dan rintihan kami,” ungkap Usrat Aminullah, orator aksi seraya terus menyuarakan agar wali kota dapat menemui mereka.
Massa aksi juga meminta Wali Kota Binjai agar turun ke lokasi galian C yang berada di Kelurahan Tanah Merah. “Turun ke lapangan langsung agar tahu dampak dari galian C ilegal yang sudah 20 tahun beroperasi. Tangkap pengusaha galian C ilegal. Akibat galian C itu, masyarakat tidak bisa lagi menanami sawahnya,” ucap Usrat.
Usrat Aminullah juga meminta agar Pemko Binjai segera melakukan normalisasi area persawahan mereka. “Terkait galian C ilegal perlu diketahui, ada oknum DPRD Binjai yang mempunyai lahan 20 hektar di sana,” cetusnya.
Sekda Kota Binjai Irwansyah Nasution turun menemui para pengunjukrasa. Pada kesempatan itu, dia menyampaikan bahwa wali kota sedang tugas di luar kota. “Aspirasi dari masyarakat kita tampung. Kami tidak bisa membuat keputusan sendiri, ada Forkopimda. Kami juga tidak bisa berbuat tanpa adanya dukungan dari masyarakat,” kata Irwansyah. (a34/a03)
Teks foto: Massa dari Beguldah, Tanjung Manggusta dan Namotembis, menggelar aksi demo di depan kantor Pemko Binjai. (Waspada/Ria Hamdani)
