Sumut

MBG Di Deliserdang Harus Penuhi Standar Gizi, Bersih, Segar Dan Sehat

MBG Di Deliserdang Harus Penuhi Standar Gizi, Bersih, Segar Dan Sehat
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Pemkab Deliserdang, dr. Hanip Fahri pada meninjau dapur SPPG program MBG di Jaharun Center, Desa Jaharun A, Kecamatan Galang yang dikelola Yayasan Pendidikan 11 Maret, Senin (8/12/25). Waspada.id/Ist
Kecil Besar
14px

GALANG (Waspada.id): Pemkab Deliserdang meminta setiap makanan yang disajikan dalam program makan bergizi gratis (MBG) harus memenuhi standar gizi yang baik, bersih, segar, dan sehat. Sebab, kualitas gizi sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, karena ini menyangkut kesehatan dan masa depan generasi bangsa. Kita ingin nama baik Kabupaten Deliserdang tetap terjaga, sekaligus memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang lengkap dan seimbang,” tegas Bupati Deliserdang, dr H Asri Ludin Tambunan melalui Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM), dr Hanip Fahri MM MKed(KJ) SpKJ pada syukuran dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program MBG di Jaharun Center, Desa Jaharun A, Kecamatan Galang yang dikelola Yayasan Pendidikan 11 Maret, Senin (8/12/25).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Untuk itu, tambah Hanip Fahri, seluruh proses pengolahan dan penyajian makanan harus diawasi secara ketat oleh Dinas Kesehatan bersama instansi terkait.

Karena, menurutnya, pengawasan diperlukan untuk memastikan kualitas, kesegaran, serta kebersihan bahan pangan selalu terjaga.

Selain standar kebersihan dan kelayakan dapur, ia juga berharap agar SPPG tersebut bisa menjadi contoh bagi wilayah lain, sekaligu mendorong pembentukan dapur-dapur serupa yang sesuai standar dan dapat memperkuat pelaksanaan program MBG di seluruh kecamatan.

Dijelaskannya, dapur SPPG juga diharapkan untuk memperkuat pemanfaatan sumber daya lokal dalam penyediaan bahan pangan, dengan memprioritaskan pembelian bahan pangan langsung dari para petani maupun pedagang di pasar-pasar tradisional setempat.

Langkah tersebut tidak hanya memastikan bahan pangan segar dan sehat, tetapi juga memberi dampak nyata bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

“Ketika dapur SPPG mengambil bahan-bahan dari petani dan pedagang lokal, maka perputaran ekonomi tetap berada di desa dan langsung dirasakan masyarakat kecil,” paparnya.

Pengurus Yayasan Pendidikan 11 Maret, H Dudung Hartito menyampaikan komitmen yayasan dalam mendukung keberhasilan program MBG.

“Pendirian dapur MBG ini adalah bentuk niat baik kami dalam memberdayakan program pemerintah pusat, sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat. Kami berusaha semaksimal mungkin menyediakan makanan yang bergizi dan terbaik sesuai petunjuk teknis,” tutur Dudung.

Dudung Hartito menambahkan, pengelolaan dapur SPPG bukan sekadar upaya menyediakan makanan, melainkan bagian dari tanggung jawab bersama untuk menjaga kesehatan masyarakat melalui pemenuhan gizi yang tepat.

“Kami berharap dapur ini bisa berjalan lancar dan memberi manfaat sebesar-besarnya. Semoga keberadaan dapur MBG dapat menginspirasi lembaga atau komunitas lain untuk turut berkontribusi,” harapnya.

Terlihat hadir, perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, Camat Galang, Drs Syahidin Setia Budi Pane bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), Kepala SPPG, Kodriyanto, Kepala Desa Jaharun A, Sugianto dan lainnya. (id.28)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE