P.SIDIMPUAN (Waspada.id) : Melalui program SANTANA, dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam Tim PkM Universitas Muhmmadiyah Tapanuli Selatan (UM Tapsel) bantu korban banjir Desa Huta Godang dan Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Rafiqah Amanda Lubis, MP, sebagai ketua Tim PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) Tanggap Darurat UM Tapsel, Jumat (19/12/2025) mengatakan penyaluran bantuan yang bertajuk ‘Inovasi Distribusi Logistik Berbasis Program SANTANA merupakan bagian dari aksi peduli korban banjir tanah longsor.
Dijelaskan, tim dosen yang terdiri dari Rafiqah Amanda Lubis, MP, Dr. Husniah Ramadhani Pulungan, S.Pd., M.Hum, Riski Baroroh, SE., MM, Eny Mayasari, SE., M.Ak, Yusnita Wahyuni Silitonga, M.Si, Yani Sukriah Siregar, M.Si, Nikmah Sari Hasibuan, M.Pd, dan Laila Kalsum Hasibuan, ME langsung turun kelokasi terdampak banjir di Desa Huta Godang dan Garoga, Batang Toru.
Banjir bandang yang terjadi akhir November lalu akibat curah hujan tinggi dan meluapnya aliran Sungai Garoga, ucap Rafiqah, telah berdampak luas di beberapa desa di Kecamatan Batang Toru. Berdasarkan data penanganan bencana tercatat puluhan warga meninggal dunia di wilayah Tapanuli Selatan.
Selain korban meninggal dunia, bencana ini juga masih mengisahkan cerita pilu, dimana puluhan orang dinyatakan hilang.Kemudian ratusan lainnya mengalami luka-luka maupun kehilangan tempat tinggal akibat banjir dan longsor.
“Hingga laporan terbaru, di Kabupaten Tapanuli Selatan tercatat korban meninggal mencapai puluhan jiwa dan puluhan masih hilang, dengan jumlah pengungsi yang tersebar di titik evakuasi setempat. Kondisi infrastruktur dan akses jalan di sejumlah desa masih banyak yang rusak dan sulit dilalui akibat endapan material banjir,” tuturnya.

Untuk membantu masyarakat pasca terjadinya banjir bandang, ungkapnya dosen dan mahasiswa UM Tapsel yang tergabung dalam Tim PkM bergerak kelokasi terdampak banjir mengingat warga saat ini msih banyak yang hidup dari bantuan karena lahan pertanian masyarakat juga sudah rusak.
Rafiqah Amanda Lubis, menegaskan bahwa kegiatan ini difokuskan sepenuhnya pada penyaluran logistik dasar yang sangat dibutuhkan masyarakat selama masa tanggap darurat.
“Prioritas kami adalah memberikan bantuan yang langsung dapat meringankan kebutuhan harian warga terdampak,” jelasnya.
Kegiatan ini akan dilaksanakan beberapa tahap, Adapun bantuan logistik yang disalurkan pada tahap I oleh Tim PkM SANTANA tersebut yakni :
• Makanan siap santap sebanyak 1.000 paket,
• Paket cuci sebanyak 100 paket,
• Peralatan dapur umum,
• Paket kesehatan sebanyak 100 paket,
• Paket bayi dan anak,
• Pakaian dalam,
• Hampers sebanyak 300 paket.
“Distribusi bantuan dilakukan langsung ke posko-posko pengungsian dan titik pemukiman terdampak, dengan koordinasi pemerintah desa setempat untuk memastikan penyaluran tepat sasaran dan merata,” ungkapnya.
Menurutnya, keterlibatan perguruan tinggi dalam tanggap darurat bencana merupakan wujud nyata kontribusi sosial dan kemanusiaan. “Kita ingin bantuan yang disalurkan bukan hanya tepat guna, tetapi juga mendampingi masyarakat melewati masa sulit ini,” kata salah satu anggota tim.
Dengan adanya Program SANTANA ini, Tim PKM UM Tapsel berharap, bantuan yang diberikan tersebut dapat meringankan beban keluarga terdampak banjir bandang di Huta Godang dan Garoga serta mempercepat pemulihan kebutuhan dasar warga di masa darurat ini.(id46)











