TANJUNGBALAI (Waspada) : Masyarakat di Desa Seiapung Kec Tanjungbalai Kab Asahan khususnya yang mengarah ke Bandar Jawa sangat mengharapkan pemerataan pembangunan di daerah mereka, Minggu (20/11).
Hal yang paling mendesak saat ini ialah perbaikan badan jalan yang di musim penghujan ini begitu sulit untuk dilalui. Badan jalan kini berubah seperti kubangan kerbau penuh lubang menganga yang dalam.
Ratusan orang setiap hari lalu lalang menggunakan akses jalan tersebut. Saat ini kegiatan mereka tersendat akibat kerusakan parah yang terjadi.
“Paling kasihan, anak sekolah berangkat pagi pakaiannya bersih, sampai di sekolah belumpur-lumpur,” ungkap seorang warga, Fitri, 38.
Wanita yang sehari-hari melintas di jalan tersebut untuk bekerja di Kota Tanjungbalai mengaku sangat tersiksa. Jalanan sepanjang hampir tujuh kilometer itu kondisinya licin, penuh lubang, tergenang, tidak ada yang bisa dipilih.
“Fitri mau kerja susah keluarnya, nyaris tak bisa dilalui, kepingin mengungsi tapi tidak diberikan suami,” ujar Fitri.
Sementara, Wak Suman, 50, juga mengeluhkan kerusakan jalan. Puluhan tahun katanya tidak ada pembangunan maupun peningkatan jalan di daerah itu. Mereka mengaku merasa tersisihkan, tidak dipedulikan oleh pemerintah daerah.
Padahal kata Suman, banyak penghasilan yang keluar masuk daerah tersebut terutama hasil bumi kelapa. Jalan yang baik ucapnya merupakan urat nadi pergerakan ekonomi, semakin bagus akses, maka semakin ringan biaya transportasinya.
“Sebaliknya, bila jalanan rusak parah, ongkos angkutan bisa bertambah dua kali lipat, inilah keluhan kami selama bertahun-tahun,” tutur Suman.
Suman juga meminta agar segera dilakukan perbaikan jalan, bila perlu langsung di hotmix, supaya masyarakat nyaman. Aspirasi ini katanya mewakili suara kesusahan masyarakat yang ada di daerah tersebut. (a21/a22)

Keterangan foto:
Waspada/Ist
Seorang siswa kesulitan melintasi akses jalan rusak menuju Bandar Jawa Desa Seiapung Kec Tanjungbalai Kab Asahan.