Sumut

Menembus Lumpur Dan Air Mata, Yayasan IAS Aljannah Bantu Korban Banjir Di Tapsel

Menembus Lumpur Dan Air Mata, Yayasan IAS Aljannah Bantu Korban Banjir Di Tapsel
Yayasan Sekolah IAS Aljannah turun langsung menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga di dua desa terdampak banjir di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

TAPANULI SELATAN (Waspada.id): Di tengah duka dan keterbatasan pascabanjir yang melanda Sumatera Utara, secercah harapan datang dari Yayasan Sekolah IAS Aljannah. Yayasan ini turun langsung menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga di dua desa terdampak banjir di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).

Banjir yang melanda sedikitnya 11 wilayah di Sumatera Utara tidak hanya merusak rumah dan harta benda, tetapi juga memutus harapan masyarakat untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Sawah terendam, dapur kosong, dan anak-anak terpaksa bertahan di tengah kondisi yang serba terbatas.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Melihat kondisi tersebut, Leo Sartana Siregar, putra daerah Tapsel mewakili ayahandanya Muslimin Siregar pemilik Yayasan Sekolah IAS Aljannah berlokasi jalan jambore no 4 kelurahan harja mukti Depok, mengaku hatinya tergerak untuk pulang kampung dan membantu langsung saudara-saudaranya yang tertimpa musibah.

“Saya sedih dan pilu melihat apa yang dialami masyarakat di Sumut, Sumbar, dan Aceh. Saat melihat mereka yang kehilangan tempat tinggal dan sumber penghidupan, saya bertekad untuk kembali dan berbuat sesuatu,” ungkap Leo dengan mata berkaca-kaca.

Kegiatan sosial ini turut dihadiri Jemaah Mangaraja Pangalinoan Muda (MPM) serta perangkat desa setempat. Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan pokok seperti beras, mi instan, minyak goreng, telur, gula, bubuk teh, sarden, dan biskuit—barang sederhana, namun sangat berarti bagi warga yang kini kesulitan memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

Nawal, yang akrab disapa masyarakat Tapsel, mengatakan bahwa banyak warga terdampak tidak bisa bekerja akibat banjir.
Pembagian bantuan ada dua lokasi, dan didampingi Sekcam Muhammad Arifin Nasution S’Ag MM. Lokasi pembagian bantuan yang pertama tempat pengungsian Gedung Madrasah Dusun Pangkolan Desa Luat Lombang Kecamatan Sipirok.
Pembagian bantuan ke dua di lokasi Desa Sampean Kecamatan Sipirok.

“Mereka bukan hanya kehilangan harta, tapi juga harapan untuk esok hari. Bantuan ini mungkin tidak besar, tetapi kami berharap bisa menguatkan mereka agar tidak merasa sendirian,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Sabtu (20/Desember/2025).

Leo berharap kepedulian ini menjadi panggilan hati bagi putra daerah lainnya untuk ikut bergerak membantu.

“Musibah ini adalah ujian bagi kita semua. Sudah seharusnya kita saling menguatkan, saling berbagi, dan hadir untuk sesama,” tutupnya.

Di tengah lumpur, air mata, dan keterbatasan, kehadiran bantuan ini menjadi bukti bahwa nilai kemanusiaan masih hidup—bahwa di saat paling sulit, harapan bisa datang dari kepedulian sesama.(id06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE