LIMAPULUH (Waspada.id): Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni, MA., Ph.D dan Wakil Menteri (Wamen) Kehutanan dr. Sulaiman Umar Siddiq melakukan kunjungan kerja ke Pantai Sejarah Desa Perupuk, Kecamatan Limapuluh Pesisir, Batubara, Rabu (10/9).
Kehadirannya dalam rangka meninjau langsung pelestarian konservasi hutan Mangrove yang berpotensi besar untuk wisata skala nasional bahkan internasional ini, disambut Bupati Batubara H. Baharuddin Siagian, SH, M.Si dan Wakil Bupati Syafrizal, SE, M.AP dengan memasangkan tengkuluk dan kain songket sebagai bentuk tanda kehormatan di tanah melayu Kabupaten Batubara.
Selanjutnya, Menteri, Wamen, Bupati, Wabup, Forkopimda, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provsu melakukan penanaman pohon Mangrove sebagai bentuk pelestarian dan memanen kepiting bakau yang dibudidayakan.

Kemudian, bergerak melihat burung-burung spesies langka yang berada di kawasan hutan Mangrove Pantai Sejarah.
Menhut Raja Juli Antoni dalam dialog interaktifnya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kelompok Tani Cinta Mangrove yang sangat berperan aktif dalam upaya menjaga pelestarian konservasi hutan Mangrove di kawasan Pantai Sejarah. Dia menyampaikan pemberantasan illegal logging sangat berat.
“Kami selalu berusaha untuk memberantas pelaku pembalakan liar, namun pemberantasan tersebut dirasa cukup berat karena ada sisi ekonomi pada masyarakat. Contohnya penebangan hutan Mangrove yang kayunya dibuat untuk dijadikan arang,” ujarnya.
Selain itu mengajak masyarakat untuk melestarikan hutan daripada menebang, karena bisa juga pelestarian hutan dijadikan tempat wisata yang ada nilai ekonominya. Seperti halnya pelestarian hutan Mangrove di kawasan pantai tersebut.
Bupati Batubara Baharuddin Siagian menyampaikan terima kasih atas kedatangan Menteri Kehutanan dan Wakil Menteri Kehutanan di Kabupaten Batubara yang khusus untuk meninjau kawasan hutan Mangrove.
Dia melaporkan telah membentuk satu tim bersama Forkopimda untuk menelusuri surat-surat kepemilikan lahan di kawasan sepanjang pesisir yang ke depan akan ditertibkan. Karena kawasan pesisir pantai dan hutan tidak boleh dimiliki secara pribadi.
Pemerintah Kabupaten Batubara dalam pengembangan, pelestarian hutan Mangrove menjalin hubungan kerja sama dengan banyak pihak-pihak yayasan pecinta pelestarian hutan Mangrove dan untuk menarik wisatawan luar negeri, mempromosikan mendatangkan mahasiswa/i dari universitas luar negeri.
Bupati memaparkan hutan Mangrove di kawasan Pantai Sejarah ini akan berpotensi menghasilkan peluang ekonomi yang besar karena dapat menjual penyerapan emisi karbon.(id39)