KISARAN (Waspada): Kuburan Almarhumah Ade Nurul Fadilah,19, warga Kel Sidomukti, Kisaran, yang merupakan siswi sekolah penerbangan di Kota Medan, diekshumasi (Kuburan dibongkar) oleh tim Forensik Polda Sumut, karena diduga meninggalnya tidak wajar.
Ekshumasi ini dilakukan di pekuburan umum Kel Sidomukti, Kisaran, dengan menurunkan tim dokter dari RS Bhayangkara Medan, dan Dokter Independen pihak keluarga korban dari RSUD Dr. Djasamen Saragih PematanG Siantar, dan dikawal oleh Polda Sumut serta dibantu personel Polres Asahan, Jumat (1/11).
Dokter Forensik RS Bhayangkara Medan dr. Ismuhrizal, setelah melakukan ekshumasi menuturkan sudah melakukan pemeriksaan, ada beberapa jaringan yang harus dilakukan pemeriksaan tambahan di patologi anatomi dan diperiksa di laboratorium forensik.
“Untuk hasilnya nanti akan kita sampaikan kepada penyidik. Pemeriksaan ini akan memakan waktu paling cepat dua minggu bahkan bisa memakan waktu satu bulan,” jelas Ismuhrizal.
Sedangkan dokter forensik independen yang dihadirkan pihak keluarga korban, dari RSUD Dr. Djasamen Saragih PematanG Siantar, dr.Reinhard, menuturkan bersama pihak RS Bhayangkara Medan, melakukan ekshumasi dan forensik terhadap jasad korban.
“Jasad korban tentunya sudah pembusukan karena sekitar sebulan dikubur. Untuk membuktikan kecurigaan dan dugaan keluarga sehingga perlu pemeriksaan patologi anatomi, dan kita masih menunggu hasil itu,” jelas Reinhard.
Sementara Kuasa Hukum Keluarga Korban Tommy Faisal Pane, menuturkan bahwa kecurigaan dan dugaan tetap ada, namun dirinya belum bisa menyimpulkan apapun atas dugaan itu karena menunggu hasil pemeriksaan dokter.
“Untuk pembuktian secara sains kita akan menunggu hasil pemeriksaan dokter,” jelas Tommy.
Memar Di Tubuh
Sebelumnya Tommy, menuturkan Ade Nurul Fadilah warga Jln Mandiri, Kel Sidomukti, Kec Kisaran Barat, Kab Asahan, merupakan siswi penerbangan di Kota Medan, meninggal dunia tidak wajar pada Selasa (1/10) lalu sekitar pukul 23.00 WIB.
“Meninggalnya korban dinilai tidak wajar, karena ada luka lebam di bagian bahu, kemudian di pinggul ada luka memar, dan juga dari jarinya membiru. Kalau dari forensik, itu menandakan meninggal dunia karena kehabisan oksigen,” kata Tommy.
Sehingga pihaknya melaporkan hal ini ke Polda Sumut untuk dilakukan penyidikan atas meninggalnya korban dan meminta ekshumasi dan otopsi terhadap jenazah korban.
“Kita berharap kasus ini bisa terungkap,” jelas Tommy. (a19/a20)